Soekarno dan Broz Tito

16 Mei 2024, 07:23 WIB

Puncta 15 Mei 2024

PERSATUAN adalah modal yang sangat penting untuk mencapai suatu tujuan atau cita-cita bersama. Karena pentingnya itu, maka para founding fathers mencantumkan persatuan sebagai salah satu dasar membangun negara bangsa.

Dalam suatu kunjungan ke Yugoslavia tahun 1961, Presiden Soekarno bertemu dengan Yosef Broz Tito, Presiden Yugoslavia. Dalam perbincangan ringan Soekarno bertanya kepada Tito, “Apa yang anda wariskan kepada negaramu saat anda nanti meninggal?”

Tito menjawab dengan bangga, “Aku telah membangun tentara yang gagah berani dan kuat, aku tidak khawatir dengan negaraku, kalau anda apa yang akan anda wariskan?” Tito balik bertanya.

“Aku tidak khawatir juga karena aku telah mewariskan sebuah way of life yakni Pancasila untuk seluruh Bangsa Indonesia.” Jawab Soekarno.

Yang terjadi kemudian, Yugoslavia mulai terpecah-pecah pada 1991 saat Slovenia dan Kroatia memisahkan diri dan diikuti oleh Montenegro, Makedonia, Bosnia Herzegovia.

Sementara Indonesia tetap jaya karena salah satu dasarnya adalah Persatuan Indonesia. Kita harus bersyukur dan memelihara nilai-nilai persatuan ini.

Dalam amanat perpisahan Yesus mendoakan murid-murid-Nya agar mereka menjadi satu sama seperti Yesus bersatu dengan Bapa-Nya.

Dia menengadah ke langit dan berdoa, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti kita.” ut omnes unum sint.

Yesus berdoa bagi para murid-Nya agar mereka bersatu sama seperti Yesus Bersatu dengan Bapa-nya. Yesus juga meminta Bapa agar memelihara murid-murid-Nya dan melindungi mereka dari yang jahat.

Yesus mengutus para murid untuk ikut serta menguduskan dunia dalam kebenaran. Maka kita semua diajak untuk hidup dalam persatuan dan menjaga nilai-nilai kebenaran sebagaimana Kristus yang mewartakan kebenaran, cinta kasih dan keadilan.

Seperti pepatah berkata, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh,” kita semua diajak terus membangun persatuan baik untuk bangsa, gereja dan masyarakat.

Hal nyata yang dapat diwujudkan adalah mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, karena sudah terbukti Pancasila menyatukan kita seluruh Bangsa dan rakyat Indonesia.

Jalanan gaduh riuh,
ternyata demo buruh.
Bersatu kita teguh,
Bercerai kita runtuh.

Cawas, mari kita tetap Bersatu
Alexander Joko Purwanto Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:sesawi.net

Artikel Terkait