SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Baznas Surakarta atau Baznas Solo target mengumpulkan zakat, infaq, dan sedekah hingga Rp 6,15 miliar di tahun 2024 ini.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Baznas Solo, Muhammad Qoyim saat berbincang dengan awak media di kantornya, Kamis (7/3/2024).
“Untuk itu, Baznas membutuhkan dukungan dari kalangan para pengusaha berupa infaq dan zakat. Karena Baznas memiliki banyak program untuk kebaikan masyarakat,” ujar Qoyim.
Di antara program Baznas adalah pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, dakwah, ekonomi mikro produktif.
“Baznas Solo tahun ini ditarget bisa mengumpulkan bantuan global sebesar Rp 6,150 miliar. Per Februari 2024, bantuan baru terkumpul Rp 1,1 miliar,” ungkap Qoyim.
Tahun 2023, Baznas Solo ditarget Baznas Pusat untuk mengumpulkan bantuan sebesar Rp 3,25 miliar, baik dari individu maupun institusi. Realisasinya, Baznas Solo bisa mengumpulkan melampaui target hingga Rp 6,5 miliar.
Adapun angka target pengumpulan bantuan Baznas Solo tahun ini berdasarkan perkiraan potensi jika sebanyak 5.100 Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) muslim dari total 6.000 pegawai di Pemkot Solo membayarkan zakat infaq melalui Baznas Solo.
“Jika semua PNS membayarkan zakat infaq melalui Baznas Solo sebenarnya potensinya bisa mencapai Rp 12 miliar,” imbuh Qoyim.
Nantinya, dari infaq dan zakat para pengusaha, pegawai negeri maupun masyarakat umum yang terkumpul akan dikelola dan disalurkan oleh Baznas Solo kepada masyarakat yang membutuhkan.
Apaun program Baznas Solo di bulan Ramadan ini di antaranya, penerimaan zakat fitrah dan fidyah.
Untuk zakat fitrah Ramadan kali ini, Baznas Solo telah menetapkan, zakat fitrah berupa 2,7 kilogram beras atau uang sebesar Rp 45 ribu. Jumlah beras tersebut sama dengan tahun lalu, namun jika dihitung dengan nominal uang hanya Rp 35 ribu.
Zakat fitrah harus berupa makanan pokok. Baznas mengantisipasi bagi masyarakat yang tidak sempat atau tidak mampu beli beras sendiri, maka bisa mengumpulkan uang sebesar Rp 45 ribu ke Baznas Solo. Untuk kemudian dibelikan beras, baru disalurkan ke mereka yang berhak menerima.
Sayangnya, sejauh ini secara perusahaan masih minim menyalurkan zakat, infaq dan sedekah ke Baznas karena biasanya menyalurkan sendiri.
Penyaluran bantuan disesuaikan dengan akad saat bantuan diserahkan. Zakat akan disalurkan ke para penerima zakat harus muslim dan sesuai kriteria. Sedangkan infaq bisa disalurkan lebih fleksibel untuk penggunaannya.
Selain zakat, infaq, dan sekedah, Baznas menerima bantuan dari berbagai kalangan campuran yang akan dimasukkan ke Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL).
DSKL bisa diperuntukkan untuk memberikan bantuan di bidang lain, misalnya perbaikan gorong-gorong, acara 17 Agustusan, dan lain-lain.
Terdekat, Baznas akan turut serta dalam program Kemenag yakni kegiatan penyaluran 1 Juta Paket Ramadan, di mana Baznas Solo mendapat target pengumpulan 1.000 Paket Ramadan berupa sembako.
“Kami berharap para pengusaha di Solo bisa infaq sedekah di Baznas sehingga bisa terkumpul 1.000 Paket Ramadan yang akan disalurkan ke kaum dhuafa secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 22 Maret 2024,” terang Qoyim.
Selain itu, di bulan Ramadan nanti Baznas memiliki program Duta Baznas dari kalangan mahasiswa atau santri. Nantinya, tiga orang Duta Baznas akan diterjunkan ke masyarakat untuk mengajari anak-anak baca tulis Al Quran.
Baznas juga akan mendukung program Tarling (Taraweh Keliling) yang diadakan oleh Pemkot Solo,
Di sela tarling Baznas akan memberikan bantuan kepada mustahik (penerima zakat) di lingkungan masjid, bisa berupa modal usaha, alat usaha, atau sembako.
Selain program selama Ramadan, Baznas Solo juga mempersiapkan sejumlah program besar di tahun 2024 ini.
Di antaranya, Rumah Sehat untuk pengobatan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan, Rumah Tahfidz untuk mengajari anak-anak baca tulis Al-Quran, Rumah Mualaf terutama bagi mereka yang baru masuk agama Islam dan dikucilkan oleh kelurganya, serta Z-Mart yang menjual produk di bawah harga pasar.
Baznas juga memberikan bantuan bagi mereka yang membutuhkan bantuan alat usaha seperti gerobak, membantu membayar uang SPP bagi anak-anak yang tidak mampu melunasi di sekolah swasta, pasien dari keluarga miskin yang tidak punya KIS atau BPJS, serta lain-lain.
“Memang itu kewajiban Baznas untuk membantu orang-orang yang membutuhkan,” tegas Qoyim.
Adapun upaya-upaya yang sudah dilakukan Baznas Solo untuk mencapai target yakni bekerjasama dengan lembaga atau organisasi profesi, seperti Kadin, HIPMI, PHRI, APPBI, REI, dan lain sebagainya.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |