Paus Leo XIV Berkunjung ke Indonesia, Dengarkan Keluhan Warga Papua…

11 Mei 2025, 14:46 WIB

JAKARTA,LOKAWARTA.COM-Paus Leo XIV ternyata pernah berkunjung ke Indonesia, yaitu ke Papua tahun 2003, pada saat Kardinal Robert Francis Ptevot masih menjabat sebagai Prior Jenderal OSA (Ordo Santo Agustini).

Kunjungan Pastur Robert Francis Prevost OSA ke Keuskupan Sorong hingga Jayapura, pada saat itu, berkaitan dengan perayaan ulang tahun pelayanan Ordo Santo Agustini.

“Kunjungannya tidak hanya di kota, karena dia ke pedalaman juga. Kami punya paroki-paroki yang ada di wilayah terpencil,” ujar Uskup Timika OSA, Bernardus Bofitwos Baru, kepada Tempo, Jumat, 9 Mei 2025. 

Dalam kunjungan lebih dari 20 tahun silam itu, kata Uskup Bernardus, Pastur Robert Prevost mendengarkan keluh kesah mereka para anggota Agustinian. Kala itu, Robert telah mendengar banyak soal kesulitan dan konflik di wilayah Papua.

“Beliau memahami itu dan pasti memberi dukungan kepada kami para Agustinian untuk terus bekerja, untuk membantu masyarakat,” ujar Uskup Bernardus.

Bagi Bernardus yang telah beberapa kali bertemu langsung, Paus Leo XIV merupakan sosok yang gemar mendengar. Uskup menyebut, Paus baru itu hanya berbicara ketika diperlukan saja. Perihal Papua, kata Bernardus, Paus Leo XIV juga memberi perhatian secara khusus. 

Situasi Papua yang masih erat dengan konflik bersenjata, telah ia laporkan ke Paus Leo XIV. Bernardus berujar ia beberapa kali melaporkan hal itu dalam pertemuan OSA sedunia.

Menurut dia, Paus Leo XIV memberi dukungan moral kepada Keuskupan OSA Papua untuk bertahan di tengah situasi yang ada. Ia meyakini Paus Leo XIV bisa menggunakan posisinya untuk memediasi dari konflik bersenjata antara pemerintah dan masyarakat sipil di Papua.

“Masalah Papua ini kan masalah kemanusiaan, masalah ekologi yang juga dampaknya kepada dunia. Kenapa tidak duduk untuk bicara dari hati ke hati dan diselesaikan dengan hati yang penuh cinta dan penuh kedamaian, penuh keadilan,” ujar Uskup.

Bernardus menyebut, Paus Leo XIV menekankan pentingnya dialog dengan hati yang terbuka untuk menyelesaikan persoalan. Sehingga dengan cara yang serupa, ia ingin, Paus Leo XIV menjembatani proses dialog tersebut. 

“Harapan saya bahwa Paus memainkan peran untuk pada pemerintah Indonesia dan semua pengambil kebijakan supaya mendengarkan suara kami Gereja Papua. Duduk bersama rendah, berdiri sama tinggi untuk bicara dan selesaikan,” katanya.

Sebelumnya, dalam konklav yang digelar di Vatikan Roma Italia, Kardinal Robert Francis Prevost OSA terpilih sebagai Paus ke-267 dan menjadi pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia, dalam konklaf yang digelar di Vatikan Roma, Italia. Kardinal dari Amerika Serikat itu menggunakan nama Paus Leo XIV. Paus Leo XIV merupakan paus pertama dari Ordo Santo Agustino (OSA).

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait