SEMARANG,LOKAWARTA.COM-Seorang istri adalah pemimpin dalam urusan rumah tangga dan akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan rumah tangga itu.
“Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas urusan tanggungjawabnya itu,” kata ketua Pimpinan Daerah / PD Wanita Islam Kota Semarang Sri Maryani mengutip Hadits Riwayat Bukhori, dalam dialog bertema “Menjadi Wanita Amanah”, Jumat (26/5/2023).
Sebenarnya apa saja ciri-ciri wanita yang amanah? Menurut Maryani, ada empat ciri wanita amanah, yakni jujur, tanggung jawab, tepat janji, dan tegas.
“Jujur menyampaikan informasi sesuai bentuk aslinya tanpa ditambahi atau dikurangi. Kedua, orang yang amanah pasti bertanggungjawab, yang akan melaksankan tugas dan kewajiban dengan baik dalam bidang apapun, tidak peduli seberat apapun rintangan yang akan dihadapi,” urai Maryani.
“Ketiga adalah tepat janji. Dengan menepati janji dapat dimaknai bahwa orang tersebt memenuhi keoercayaan yang telah diberikan kepadanya. Dan terakhir adalah tegas. Orang yang amanah bisa menjalankan kepercayaan yang diberikan. Dan tentu orang tersebut akan bertindak tegas. Baik tegas kepada diri sendiri atau orang lain,” tandasnya.
Lantas, bagaiaman menjadi wanita yang amanah? Maryani melanjutkan, wanita amanah itu menyempurnakan kewajiban. ‘Yakni berbadah agar kita sebagai wanita mempunyai daya guna,” jelasnya.
Lalu, meningkatkan pengelolaan/ manajerial sebagai wanita agar punya daya kelola. Kemudian, mengokohkan pemeliharaan (terhadap diri, keluarga dan rumah ), agar meningkat daya pelihara, yaitu kekuatan untuk menumbuhkembangkan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya.
“Terakhir, ikut membangun masyarakat untuk mengokohkan keluarga dan mengembangkan pemberdayaan wanita sehingga kita lebih punya daya guna,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Sri Maryani yang juga sekretaris Pimpinan Wilayah / PW Wanita Islam Jawa Tengah itu juga menyampaikan visi misi organisasi tersebut.
Ia mengatakan, visi organisasi Wanita Islam adalaj menjadi organisasi muslimah yang independen, profesional dan unggul dalam pengabdian di berbagai bidang kehidupan serta memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan dari permasalahan umat.khususnya muslimah di tingkat lokal. Nasional, regional dan internasional.
Sedang misi organisasi Wanita Islam. adalah meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan, keilmuan, ketrampilan, kemandirian, kepemimpinan serta kemampuan berorganisasi anggota.
Mengembangkan jaringan kerja sama yang tidak mengikat dengan intstansi pemerintah dan non pemerintah di tingkat lokal, nasional , regional dan internasional. Dan mengembangkan kemandirian organisasi yang bebas dari ketergantungan dan keberpihakan terhadap pihak lain.
Apakah sudah melakukan wujud nyata dari visi tersebut?.”Tentunya ikhtiar tersebut sudah dilakukan. Dari sisi sebagai organisasi independen, Wanita Islam tidak berafiliasi dengan ormas atau partai manapun,” jawab Maryani.
“Lalu, independen dengan kemandirian organisasi yang tidak bergantung atau berpihak pada pihak lain. Tentunya keberpihakan kami hanya kepada kebenaran yang memang menjadi dasar dan tujuan dari organisasi kami yakni terwujudntya masyaakat baldatun, thoyibatun warobbun ghofur serta terwujudnya pribadi muslimah yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah,” pungkasnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |