LOKAWARTA.COM,KLATEN-Sebanyak 5.101 peserta seleksi calon perangkat desa mengikuti tes asesmen sosial kultural dan seleksi akademik, Selasa dan Rabu (23-24/8/2022), setelah sebelumnya dinyatakan lolos seleksi administrasi. Mereka memperebutkan 457 formasi perangkat desa yang tersebar di 264 desa di 26 kecamatan.
Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Klaten, Jaka Purwanta, tes asesmen merupakan tes yang digunakan untuk menguji tentang pengetahuan, keterampilan, serta sikap calon pelamar yang berkaitan dengan bagaimana calon pelamar berinteraksi dengan lingkungan yang majemuk atau beragam.
“Tes ini dimaksudkan agar perangkat desa yang lolos seleksi, dapat segera beradaptasi di tempatnya bertugas. Sehingga dapat segera menjalankan tugasnya dengan optimal,” kata Jaka, Selasa (23/8/2022).
Tes asesmen sosial kultural digelar dengan wawancara oleh tim penguji yang terdiri kepala desa (kades) dan satu orang dari unsur perguruan tinggi merupakan mitra kerjasama dengan Tim Pencalonan Pengangkatan Perangkat Desa (TP3D).
Sementara untuk tes seleksi akademik berupa ujian tertulis dan praktik dalam kelihaian penggunaan perangkat komputer. Tes tersebut diperlukan untuk memastikan perangkat desa yang lolos seleksi menguasai penggunaan perangkat komputer yang dibutuhkan dalam adminitrasi pemerintah desa dan layanan publik bagi masyarakat.
“Pelaksanaan tes didasarkan pada Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2022 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa,” kata Jaka.
Bupati Klaten Sri Mulyani bersama Forkopimda serta jajaran Pemerintah Kabupaten Klaten sempat melakukan monitoring dihari kedua tes pengisian perangkat desa ke sejumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Klaten, antara lain Kecamatan Delanggu, Wonosari, Juwiring, dan Ceper.
Ditemui dilokasi monitoring pertama tes pengisian perangkat desa, Rabu (24/08/2022) di SMPN 1 Delanggu, Bupati Klaten, Sri Mulyani menyampaikan, di Kecamatan Delanggu tes diikuti 208 peserta dengan merebutkan 22 kursi yang ada di 13 Desa yang berada di Kecamatan Delanggu.
Seluruh peserta mengikuti tes calon perangkat desa berbasis Computer Assisted Test. “Sejauh ini belum ada laporan kendala teknis, semoga sampai dengan acara seleksi CAT atau komputer tetap berjalan sukses lancar. Sehingga tidak akan terjadi sesuatu yang mengakibatkan kurang konsentrasinya para peserta,” jelas Sri Mulyani.
Dikatakan, animo masyarakat Kabupaten Klaten sangat luar biasa, terlihat dari 457 kekosongan formasi perangkat desa yang tersebar di 264 desa, diikuti oleh 5.101 orang. Bagi peserta yang lolos, sesuai harapan Kepala Desa dan jajaran perangkat setempat, bisa mengikuti tahapan selanjutnya, serta mampu bekerja membangun desanya masing-masing.
“Yang lolos saya ucapkan selamat dan sukses, bagi yang belum, jangan patah semangat, tetap berusaha, dan tetap menjaga kekondusifan wilayah masing-masing. Pasti masih ada peluang yang lainnya dan tahun depan pasti masih ada peluang lainnya,” jelas Sri Mulyani.
Salah satu peserta tes perangkat desa, Tasya mengaku mendaftar posisi Sekretaris Desa di Desa Boto, Kecamatan Delanggu. “Saya tahu informasi pendaftaran (perangkat desa) dari keluarga yang ada di Desa Boto,”ujarnya.
Tasya mengaku mengikuti tes perangkat desa dengan persiapan yang sedikit, hanya sekitar satu bulan, karena terhambat aktivitasnya sebagai pekerja. Meski demikian, pihaknya berharap bisa lolos.
“Tetapi kalau dirinya tidak lolos, semoga kandidat yang lolos bisa memajukan desa dengan lebih baik. Kalau ada lowongan lagi saya akan mendaftar dengan posisi yang sama,” kata Tasya.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |