Ada “Suara Demokrasi” dari SMK Mikael Solo

31 Oktober 2023, 13:38 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Seluruh siswa dan siswi SMK Mikael Solo mengikuti kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) selama tiga hari, Senin – Rabu (25-27/9/2023), masing-masing di sekolah, untuk kelas X dan XI, dan untuk kelas XII di Universitas Triputra (Pignatelli, Solo).

Ada pun topik yang diambil ialah “Gaya Hidup Berkelanjutan” untuk Kelas X, “Suara Demokrasi” untuk Kelas XI, dan “Kebekerjaan” untuk Kelas XII.

Mengutip dari Buku Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja yang diterbitkan Kemendikbudristek, P5 dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “Pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia?”

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai nilai Pancasila,” kata Guru Mata Pelajaran Kejuruan, Andreas Wahyu Jatmiko, sekaligus wali kelas XII TP2.

IMG 20231031 133051

Pernyataan itu berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di abad ke-21.

“Dalam hal ini, peserta didik diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan,” jelasnya.

Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial.

Keenam dimensi tersebut adalah :

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
  2. Berkebinekaan global.
  3. Bergotong-royong.
  4. Mandiri.
  5. Bernalar kritis.
  6. Kreatif.
IMG 20231031 133022

Dan untuk menanggapi harapan dan tantangan di masa depan, khusus Kelas X mengikuti seminar dan dinamika yang dipandu tim dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, selama 3 hari.

Di situ, para siswa dan siswi dibekali berbagai pengetahuan tentang pentingnya apresiasi, penghargaan terhadap diri sendiri dan juga orang lain.

“Dalam kesempatan ini juga dikampanyekan program anti kekerasan di sekolah,” pungkasnya.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait