Adigang, Adigung, Adiguna

4 November 2023, 04:29 WIB

PEPATAH Jawa “Adigang Adigung Adiguna mau mengatakan, ada orang yang “gembelo, sombong” mengandalkan kekuatan, kebesaran dan kemampuannya. “Kaya kidang ngendelke playune, kaya gajah ngendelke awakke, kaya ula sing ngendelke wisane.”

Adigang” dicontohkan seperti kijang yang punya kecepatan dalam berlari. Ia sombong karena mampu berlari kencang. “Adigung” digambarkan seperti gajah yang badannya besar. Ia menyombongkan diri karena merasa besar dan kuat. “Adiguna” digambarkan seperti seekor ular yang bisanya mematikan. Ia menyombongkan diri melalui kemampuan atau keahliannya.

Walaupun demikian, kecepatan kijang, kebesaran gajah dan kesaktian ular dengan bisanya pada saatnya juga ada kelemahannya. “Di atas langit, masih ada langit” artinya di atas kita masih ada yang lebih segalanya. Kita tidak boleh menyombongkan diri. Kesombongan diri sebetulnya hanya akan merendahkan dirinya sendiri.

Terlalu banyak bicara tetapi tidak ada kenyataannya hanyalah omong kosong. Lebih baik berbicara sesuai dengan faktanya. Itu akan membuat seseorang dipercaya. Tetapi terlalu banyak bicara yang tidak ada kenyataannya, justru tidak akan dipercaya dan orang lain tidak akan menghargainya. Orang sombong maunya minta dihargai.

Yesus membuat perumpamaan untuk orang-orang yang suka mengejar penghormatan diri. “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu.”

Orang mengira kalau berada di depan itu akan dihormati. Ada orang yang gila selebrasi. Maunya tampil di muka dan diberi puja-puji. Bukan penampilan dan banyaknya kata-kata, tetapi justru tindakan nyata tanpa banyak kata-kata itulah yang akan membuat kita dihormati.

Jadi bukan mengejar apa yang nampak – penampilan lahiriah itu sering menipu – yang menumbuhkan harga diri. Tetapi bersikap rendah hati itulah yang paling penting. Tidak mencari penghormatan lahiriah, popularitas semu dan pujian palsu.

Yesus menasehatkan supaya kita merendahkan diri, tidak gila kehormatan. “Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan; dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”

Orang yang merendahkan diri di hadapan sesamanya justru akan disegani dan dihormati. Tetapi orang yang suka menyombongkan diri justru akan merendahkan harga dirinya sendiri.

Ke Surabaya naik kereta api
Tertidur pulas sampai Banyuwangi
Mari kita merendahkan diri
Orang lain malah akan menghargai

Cawas, Aja dumeh

Puncta 04.11.23
Alexander Joko Purwanto Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:sesawi.net

Artikel Terkait