Aglomerasi…

9 Mei 2024, 09:44 WIB

BELAKANGAN, Ketua Kadin Surakarta Ferry Sephta Indrianto sering mengucapkan kata aglomerasi, baik di forum resmi maupun informal. Munculnya kata aglomerasi itu seiring digelarnya Solo Great Sale yang tahun ini lebih menitikberatkan pada investasi. Lantas, apa itu aglomerasi?

Aglomerasi adalah istilah umum yang merujuk kepada upaya pengumpulan beberapa elemen ke dalam suatu tempat (wilayah). Dalam ilmu kimia, aglomerasi dapat diartikan sebagai pengumpulan dan/atau penumpukan partikel atau zat menjadi satu.

Dalam ilmu ekonomi atau dunia usaha, aglomerasi memiliki pengertian pengelompokkan atau pemusatan beberapa perusahaan dalam suatu daerah atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri.

Mengapa terjadi aglomerasi di kawasan perkotaan? Karena adanya efisiensi dan penghematan oleh lokasi yang saling berdekatan. Hal ini pun berimplikasi terhadap istilah kluster dari perusahaan, para pekerja, dan para konsumen.

Beberapa sebab yang memicu terjadinya aglomerasi adalah karena tersedianya tenaga kerja di suatu wilayah :

  1. Suatu perusahaan (yang ada) menjadi daya tarik bagi perusahaan lain.
  2. Berkembangnya suatu perusahaan sehingga menimbulkan perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang membesar tersebut.
  3. Adanya perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat lain.
  4. Suatu perusahaan dibangun untuk mendekati sumber bahan untuk aktivitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan yang sudah ada, guna saling menunjang satu sama lain.

Dalam dunia usaha, aglomerasi dibagi menjadi dua, yaitu :

  1. Aglomerasi primer, di mana perusahaan yang baru muncul tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama.
  2. Aglomerasi sekunder, di mana perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk memberi pelayanan pada perusahaan yang lama.

Contoh Aglomerasi

Pulau Jawa merupakan pusat aglomerasi di Indonesia. Ini dapat dibuktikan dari lahirnya industrialisasi dan perusahaan-perusahaan swasta yang sangat berkembang begitu pesat di pulau Jawa.

Sementara, kawasan perusahaan di rungkut industri Surabaya, kawasan industri Cikarang, kawasan industri Pulogadung Jakarta, kawasan industri di Batam adalah beberapa pusat konsentrasi dari aglomerasi di pulau Jawa umumnya.

Bagaimana dengan Soloraya? Dengan potensi besar yang dimiliki, Soloraya yang terdiri dari 7 kabupaen/kota (Solo, Boyolali, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen, sangat bisa dijadikan pusat aglomerasi. Hanya saja, kepala daerah di 7 wilayah itu harus bertemu, menyamakan persepsi, membuat regulasi, dan membuang ego sektoralnya.

Kadin Surakarta yang difasilitasi Kemeninves / BKPM telah mengawali dengan menghelat Forum Investasi, sebagai awalan. Momentum itu perlu dijaga dan dikawal untuk menjadikan Soloraya pusat aglomerasi. Semoga.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait