SOLO,LOKAWARTA.COM-Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surakarta dan Kadin Surakarta menggelar focus group discussion bertema “Peluang dan Tantangan Aglomerasi Solo Raya”, Kamis (26/9/2024).
Dalam FGD itu disimulasikan dampak aglomerasi terhadap perekomomian Solo Raya oleh Malik Cahyadin PhD, dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Hasilnya, index pembangunan manusia (IPM) tumbuh positif. Demikiam juga dengan tingkat partisipasi angkatan kerja atau TPAK, juga tumbuh positif.
Pertumbuhan positif juga akan terjadi pada penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang masuk. Sementara angka kemiskinam akan turun.
Karena banyak manfaat yang didapat, Malik Cahyadin mendorong para steak holder mempercepat aglomerasi. “Makin cepat.makin baik jika aglomerasi dilaksanakan sebab akan banyak efisiensi, kalau terlalu lama malah ” kata Maliq.
Menurut dia, pelaksanaan aglomerasi Solo Raya tidak perlu menunggu regulasi. Pasalnya, aglomerasi itu sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah atau RPJM Jawa Tengah, yaitu pembangunan terintegrasi, sehingga bisa menjadi pijakan.
“Apa yang dilakukan teman-teman PHRI di Solo Raya bisa menjadi contoh bagi sektor untuk melakukan kerja sama. Kalau asosiasi asosiasi dan para pelaku bisnis di Solo Raya ini melakukan kerja sama, saya kira masing-masing pemerintah daerah akan mengikuti,” jelasnya.
Ketua Kadin Surakarta Ferry Sephta Indrianto mengatakan, penduduk yang menjadi bonus demografi justru akan jadi ancaman jika pemerintah tidak mampu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat. Apalagi belakangan ini mulai banyak PHK.
Karena itu, pihaknya berharap aglomerasi Solo Raya nanti memberi banyak manfaat bagi masyarakat. “Seperti mendorong pertumbuhan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja,” kata Ferry Sephta.
Dikatakan, semakin teraglomerasi suatu perekonomian maka akan semakin meningkat pertumbuhannya. Hal ini terbukti dari daerah-daerah yang banyak industri pengolahan akan tumbuh lebih cepat dibandingkan daerah-daerah yang hanya mempunyai sedikit industri pengolahan.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |