Aja Gumunan, Aja Kagetan

28 November 2023, 07:51 WIB

DALAM falsafah Jawa, para leluhur memberi nasehat, “Aja gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman.”

(Jangan mudah terkesima, Jangan mudah dipenuhi rasa sesal, Jangan mudah terkejut, Jangan manja atau kolokan).

Sering kita melihat atau mendengar kejadian yang luar biasa, heboh dan viral di masyarakat, kita gampang sekali “gumun dan kaget.”

Dulu ketika ada anak muda dijuluki “the crazy richman” karena mendadak kaya raya, kita semua terheran, terkesima. Dalam istilah Jawa, “gumun lan kaget.”

Tidak lama kemudian muncul berita anak muda itu diperiksa polisi dan dipenjara karena dituduh menipu, kita semua terkaget-kaget.

Orang bijak menasehati kita, ”Aja gumun, aja kagetan, sing becik ketitik, sing ala ketara. Kita kabeh bakal ngundhuh kang tinandur.”

(Jangan heran dan kaget. Baik dan buruk akan kelihatan dengan sendirinya. Kita akan memetik dari apa yang kita taburkan).

Akhir-akhir ini terjadi gonjang-ganjing politik yang tidak bisa diprediksi sehingga membuat bingung, banyak orang “gumun, kaget, getun, lalu jadi aleman.”

Semua itu tidak “ujug-ujug” atau tiba-tiba. Segala sesuatu ada proses yang panjang. Skenarionya sudah lama dan panjang. Kita saja yang terlalu “gumunan, kagetan dan suka aleman.”

Yesus juga mengingatkan kepada orang banyak, jangan mudah “gumun,” melihat bangunan Bait Suci yang dihiasi dengan batu indah, dan berbagai macam barang persembahan.

“Akan tiba harinya segala yang kalian lihat di situ akan diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain,” kata Yesus.

Jangan mudah terkesima, jangan mudah tertipu dan disesatkan. Kita gampang sekali terkesima dengan penampilan seseorang, lalu mudah diarahkan, dibujuk rayu dan akhirnya tertipu.

Setelah itu baru muncul penyesalan yang dalam. “Aja gampang getunan.”

Pasti akan terjadi penyesatan, maka Yesus mengingatkan, “Waspadalah, jangan sampai kalian disesatkan.”

Akan datang orang yang memakai nama Yesus untuk menyesatkan umat. Ada yang menakut-nakuti dengan ancaman hari kiamat, akhir zaman sudah dekat atau berita-berita heboh yang menakutkan.

Jangan mudah tertipu. Jangan mudah tersesat. Leluhur kita mengatakan, “Aja gumunan, aja kagetan, aja getunan lan aja aleman.”

Dengan kata lain, kita harus punya pendirian yang teguh dan prinsip yang kuat. Dengan demikian kita tidak mudah terombang-ambing oleh keadaan apa pun.

Pergi ke kota membeli nasi ayam dan roti,
Makan kenyang sekali cukup untuk sehari.
Banyak perkara yang tidak kita mengerti,
Tetap teguh berdiri dengan prinsip yang pasti.

Cawas, waspadalah, akan ada penyesatan

Puncta 28.11.23
Alexander Joko Purwanto Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:sesawi.net

Artikel Terkait