LOKAWARTA.COM,SOLO-Biro perjalanan haji dan umrah Al Mutazam Group menggelar seminar sekaligus musyarawah nasional (Munas) V di Solia Zigna Solo, Jumat (17/6/2022).
Peserta dari perwakilan Al Mutazam Group di berbagai provinsi datang ke munas dan seminar tersebut. TNI dan Polri juga dihadirkan panitia dalam acara tersebut, baik sebagai peserta maupun pembicara.
Tokoh-tokoh yang dihadirkan dalam seminar antara lain, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Dr. H Nur Arifin, Kadis Mental Angkatan Darat Brigjend TNI Hendro Martono dan Marsekal Pertama TNI AU, Dr. Bastari.
Acara dibuka CEO AL Mutazam Group, Rizky Sembada. Ustadz Rizky mengatakan, munas Al Mutazam rutin digelar setiap tahun sebagai ajang silaturahmi dan koordinasi para perwakilan Al Mutazam.
Sementara aparat dari kepolisian dan TNI dihadirkan sebagai pembicara dalam seminar bertujuan untuk memberi pengayoman dan pemahaman pada masyarakat bahwa berumrah dan berhaji khusus melalui Al Mutazam itu aman dan nyaman.
“Dalam menjalankan usaha biro perjalanan umrah dan haji khusus, Al Mutazam tidak hanya mencari profit atau keuntungan saja. Tapi juga untuk syiar, makanya kita melibatkan para ustadz dan kyai di daerah-daerah, karena mereka lah yang paham akan syiar,” kata ustadz Risky.
Sementara itu dalam sambutannya, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag H Nur Arifin mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya juga memuji pengelola Al Mutazam yang telah melayani para jamaah yang hendak melaksanakan ibdah umrah dan haji khusus dengan baik.
“Di sini saya juga berpesan, kalau ada biro umrah abal-abal dan tidak berizin, tolong lapor ke kami. Tidak hanya akan kami tutup, tidak menutup kemungkinan akan kami laporkan ke pihak yang berwajib, karena hak itu sudah tindakan kriminal, penipuan,” tandas dia.
Dalam kesempatan itu, Nur Arifin juga berpesan pada masyarakat yang hendak pergi umrah maupun haji agar didasari dengan niat baik serta direncanakan dan ditata dengan baik pula. Jangan sampai ibadah haji atau umrah justru mendatangkan masalah di kemudian hari.
“Ada kasus seperti ini di luar sana. Ada orang yang berangkat haji khusus dengan dana talangan atau pinjam dari bank. Karena tidak bisa membayar talangan itu, pulang-pulang rumahnya disita bank,” katanya memberi contoh.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |