LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-Kegiatan rutin sering kali digelar oleh berbagai komunitas, paguyuban, maupun organisasi, baik itu di dalam gereja atau di luar gereja.
Biasanya kegiatan rutin yang dilaksanakan itu kegiatan turun menurun dan sifatnya jangka pendek atau biasa disebut “lebih mudah dilakukan”.
Kegiatan yang bentuknya “kontinuitas” sudah langka terjadi. Nyaris tidak ada pendampingan berjenjang sampai di satu titik untuk mencapai tujuan besar yang ingin dicapai.
Ada beberapa penyebab sulitnya kegiatan yang sifatnya “Kontinuitas”. Mulai dari Sumber Daya Manusia yang terus berubah, paguyuban/kelompok yang tidak mempunyai acuan, hingga proses pendampingan terhadap kegiatan yang terputus.
Hal itu terungkap dalam pertemuan yang digelar alumni Dikasdika (Kelompok Kegiatan Siswa-Siswi Katolik Karanganyar) di Wahana Cipta Sinatria Mojogedang (Rumah Revolusi Mental), Minggu (2/10/2022).
Dalam pertemuan yang dihadiri perwakilan angkatan Dikasdika atau formatur tersebut membahas tentang kegiatan yang sifatnya sementara.
“Kerinduan akan kegiatan yang sifatnya jangka panjang dan berkelanjutan harus segera kita curahkan,” ujar alumni pendamping Dikasdika Wahyu Pranowo.
Dalam pertemuan tersebut Alumni Dikasdika juga membentuk sebuah gagasan tentang pendidikan dan pemberdayaan. Konkritnya akan dibentuk sebuah wadah terus digodok dalam bentuk yayasan alumni.
“Tentunya ada timeline, ke depan sudah menyusun sampai 30 tahun mendatang,” ujar Martinus Wahyu, koordinator formatur.
Koordinator formatur lainnya, Monica Hapsari punya harapan besar dari gagasan para alumni yang memberi dampak bagi masyarakat sekitar. “Dan yang utama adalah dampak bagi lingkungan terdekat kita, yaitu alumni Dikasdika,” kata Monica.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |