BOYOLALI, LOKAWARTA.COM – PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandar Udara Adi Soemarmo atau Bandara Adi Soemarmo mengajak sejumlah sekolah di Kabupaten Boyolali mengelola sampah dengan maggot dan komposter.
Bandara Adi Soemarmo mengadakan program pilah pilih sampah organik di SMAN 1 Ngemplak (15/1/2025) dan SMA Pradita Dirgantara (26/4/2025) sebagai bentuk kepedulian bandara terhadap lingkungan.
General Manager Bandar Udara Adi Soemarmo, Erick Rofiq Nurdin menjelaskan, program pilah pilih sampah organik tersebut merupakan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Program TJSL) Bandar Udara Adi Soemarmo.
“Saat ini masih banyak sampah organik yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan dibuang begitu saja sehingga banyak sampah organik yang menumpuk dan tidak terkelola dengan baik,” paparnya dalam siaran pers, Selasa (29/4/2025).
“Dengan program pilah pilih sampah organik ini diharapkan dapat memberikan edukasi bagi generasi penerus bangsa, mengenai cara pengelolaan dan penanganan sampah organik yang baik dan ramah lingkungan,” lanjut Erick Rofiq Nurdin.
Pihaknya berharap, kegiatan pengelolaan sampah ini menjadi contoh bagi sekolah lainnya dan dapat dilakukan secara berkelanjutan.
“Sehingga selain dapat mengelola sampah organik yang lebih besar sesuai kebutuhan, juga dapat menjadi bahan penelitian, observasi, serta karya ilmiah dan disebarluaskan agar semakin banyak sampah organik yang terselamatkan,” urai Erick Rofiq Nurdin.
Dalam program tersebut, Bandara Adi Soemarmo menyalurkan bantuan berupa satu set kandang maggot, satu set kandang lalat, komposter putar, beserta peralatan pendukung untuk pengelolaan sampah organik di sekolah.
Pada program tersebut, siswa dan siswi SMAN 1 Ngemplak dan SMA Pradita Dirgantara memperoleh pengetahuan mengenai pengelolaan dan penanganan sampah organik dengan menggunakan media maggot dan komposter.
Maggot merupakan larva yang akan menguraikan sampah organik.
Maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki protein tinggi. Kotoran maggot atau kasgot juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Media pengelolaan sampah organik lainnya berupa komposter akan menghasilkan pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah.
“Program TJSL merupakan komitmen Bandar Udara Adi Soemarmo terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola di daerah sekitar bandara,” pungkas Erick Rofiq Nurdin.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |