LOKAWARTA.COM-Belakangan, pepindhan banteng ketaton (banteng terluka) kembali menggaung. Adalah Butet Kartarajasa yang memunculkan pepatah itu.
Yakni dalam sebuah kampanye capres/cawapres yang diusung PDIP di Yogyakarta. Lantaran dalam orasi muncul kata-kata tidak senonoh, Butet pun dilaporkan ke polisi.
“Kalian adalah banteng ketaton, kalian adalah banteng-banteng yang dilukai, oleh siapa…..?” seru Butet saat orasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pepatah banteng ketaton dapat diartikan banteng yang luka terkena senjata sebagai simbolisasi sikap melawan atau mempertahankan diri dengan gigih.
Namun menurut pepindhan dalam Bahasa Jawa, tidak hanya perlawanan dengan gigih tapi juga berani mati, tanpa rasa takut, tandang nggegirisi ora wedi sapa-sapa.
Peribahasa banteng ketaton juga pernah digunakan Bung Karno (Presiden Sukarno untuk pidato) untuk pidato, menyemangati rakyat yang berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI.
Untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajah pada Agresi Militer Belanda I tahun 1947, monumen banteng ketaton dibangun di Madiun Jawa Timur.
Kini semangat banteng ketaton digunakan PDIP dan tim sukses capres/cawapres untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mafud MD dalam Pilpres 2024.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |