Banyak Memedi Di Sawah Desa Gentungan Mojogedang, Dari Pocong, Genderuwo, Hingga Kuntilanak, Begini Ceritanya

20 Juni 2022, 09:17 WIB

LOKAKARYA.COM,KARANGANYAR-Banyak memedi di area sawah di Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang, Karanganyar. Setidaknya, ada 30 jenis memedi di tempat itu, persisnya di sekitar Embung Setumpeng. Mulai dari hantu pocong, kuntilanak, hingga genderuwo.

Namun jangan kaget, memedi sawah yang ditemui di sekitar Embung Setumpeng itu bukankah hantu, setan, atau jin yang menakutkan, tapi hanya “mainan” buatan petani yang digunakan untuk menaku-namuti hama padi, seperti burung dan tikus.

Ada 30 karakter memedi yang dipasang di galengan sawah oleh kelompok tani setempat dalam festival memedi sawah yang digelar di sekitar Embung Setumpeng Desa Gentungan Kecamatan Mojogedang Karanganyar, Minggu (19/6/2022).

Namun sebelum dipasang, memedi sawah yang dibuat dari jerami dan dibentuk seperti memedi beneran atau hantu yang menakutkan itu terlebih dahalu dikirab oleh petani keliling sawah dan embung.

Memedi sawah dalam festival yang merupakan perpaduan atau kolaborasi pertanian zaman dulu dan modern itu juga dilombakan. Lantaran unik dan menarik, serta didukung publikasi, festival memedi sawah itu menarik perhatian wisatawan dan media.

“Kirab dan festival memedi sawah ini untuk mengenang petani-petani zaman dulu yang mengusir hama tanaman, khususnya burung. Festival ini sekaligus mengenalkan pertanian pada ke generasi penerus,” kata ketua penggerak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Embung Setumpeng, Hasyim Ashari.

Koordinator festival, Sugiyarno menambahkan, selain untuk mengenalkan cara para petani zaman dulu dan terkini dalam bercocok tanam, kegiatan festival itu juga untuk mengangkat potensi Desa Gentungan yang saat ini memiliki wisata Embung Setumpeng.

”Selain memberi edukasi, kami juga memperkenalkan kepada masyarakat luas untuk bisa berkunjung ke Embung Setumpeng,” kata Sugiyarno. Festival yang berlangsung sejak awal bulan itu ditutup dengan panen padi organik, Senin (20/6/2022).

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait