DENPASAR,LOKAWARTA.COM-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan Pencanangan Literasi serta Inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat dan 1.000 Pacalang di Bali pada
Jumat (27/01).
Pencanangan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU yang dilakukan bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung OJK dan bekerja sama dengan PT BRI Danareksa Sekuritas.
Pencanangan literasi dan inklusi Pasar Modal kepada Desa Adat dan 1.000 Pacalang di Bali tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai investasi. Khususnya di Bali agar tidak ada lagi masyarakat yang terjerumus ke dalam investasi ilegal atau bodong, dan modus-modus penipuan
investasi lainnya.
“Pemprov Bali mendukung kegiatan edukasi dalam rangka peningkatan literasi dan inklusi pasar modal
di Bali agar masyarakat Bali lebih mengenal dan memanfaatkan pasar modal untuk meningkatkan
kesejahteraan serta ketahanan ekonomi masyarakat Bali,” kata Gubernur Bali I Wayan Koster.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, berdasarkan data, jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan selama tahun 2022 yang telah mencapai 10.311.152 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebanyak 4.439.933 SID.
Meningkatnya investor pasar modal tersebut tentu tidak hanya didorong oleh kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal yang dilakukan secara masif, tapi juga karena adanya kemudahan dalam membuka rekening efek yang dapat dilakukan secara online.
Menurut Iman, program literasi dan inklusi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor
Perwakilan BEI Bali. Dengan didukung OJK dan PT BRI Danareksa Sekuritas. Dengan begitu, diharapkan pemahaman mengenai investasi pasar modal di Desa Adat, serta para Pacalang di Bali dapat ditingkatkan.
Program tersebut sekaligus juga sebagai apresiasi pasar modal Indonesia terhadap Desa Adat serta Pacalang dalam menjaga kelestarian adat budaya Bali.
“Sebagai upaya meningkatkan literasi
pasar modal, kami berusaha untuk terus bersinergi menggencarkan program-progam edukasi ke berbagai pihak” ujar Iman.
Program tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat luas akan
investasi pasar modal. Selain itu, ke depan diharapkan pula agar sinergi, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan dapat makin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan dalam mengembangkan pasar modal Indonesia secara aktif.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |