Bekal Roti

27 April 2023, 08:14 WIB

WAKTU masih di rumah, kami bersama teman-teman sering berziarah ke Sendang Sriningsih. Bulan Mei dan Oktober tidak pernah terlewatkan. Kami kadang bersepeda, tetapi tidak jarang berjalan kaki beramai-ramai.

Biasanya kami membawa bekal masing-masing dari rumah. Ada yang bawa “arem-arem,” ubi atau jagung rebus, kacang, roti kering dan makanan lainnya.

Setelah sampai di Gua Maria, kami berdoa bersama-sama dulu. Sesudah itu baru pindah ke samping gua atau di bukit yang ada salibnya, kami membuka bekal dan makan bersama.

Dengan suka cita kami berbagi bekal dari rumah. Apa yang ada dinikmati bersama sebagai satu keluarga.

Bangsa Israel keluar dari Mesir dan berjalan selama 40 tahun di padang gurun. Mereka diberi manna yaitu roti kecil sebagai bekal perjalanan. Allah memberi makan mereka dengan roti dan menuntun mereka sampai di Tanah Terjanji, Israel.

Gereja sebagai Israel yang baru sedang menjalani peziarahan menuju tanah air Surgawi. Dalam peziarahan ini, Allah memberikan roti hidup yakni Yesus Kristus yang menyerahkan hidup-Nya bagi kita semua.

Yesus berkata, “Akulah Roti Hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.”

Yesus mengidentifikasi diri-Nya sebagai Roti Hidup yang diberikan Allah kepada manusia. Yesus memberikan Tubuh dan Darah-Nya sendiri demi keselamatan kita. di dalam Ekaristi-lah, Yesus mengorbankan Diri-Nya. Ekaristi adalah pengenangan korban Yesus yang menyerahkan hidup-Nya demi selamat kita.

Kita semua sedang dalam peziarahan menuju tanah air Surgawi. Selain membutuhkan makanan jasmani, kita juga perlu makanan rohani. Yesus Sang Roti Hidup adalah makanan atau bekal rohani kita dalam peziarahan ini. Kita membutuhkan asupan rohani yakni Ekaristi.

Dalam Ekaristi itulah kita mendapat bekal makanan rohani yang menguatkan langkah kita. Tubuh dan Darah Kristus menjadi makanan rohani yang tidak ada habisnya. Hidup Ilahi diberikan kepada kita oleh Kristus.

Marilah kita memanfaatkan anugerah Allah berupa Ekaristi Kudus. Sering-seringlah menerima Tubuh Kristus sebagai bekal rohani dalam peziarahan kita menuju Tanah Terjanji yakni Tanah Surgawi.

Roti Hidup bekal peziarahan kita telah disediakan Tuhan bagi kita. Mari kita datang kepada-Nya.

Panas terik membakar di siang hari
Kalau jalan jangan lupa memakai topi
Tubuh Kristus jadi makanan rohani
Yang menghantar kita ke Tanah Terjanji

Cawas, cintai Ekaristi tiap pagi…

Puncta 27.04.23
Alexander Joko Purwanto Pr

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber : sesawi.net

Artikel Terkait