Bentuk Kepengurusan 21 Kabupaten/Kota Di Aceh, PKR Beri Solusi Bagi Petani

17 Desember 2021, 23:07 WIB

LOKAWARTA.COM,ACEH-Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) tancap gas membentuk kepengurusan di tingkat provinsi, serta kabupaten atau kota di Tanah Air.

Partai pimpinan Tuntas Subagyo itu merambah ke luar Jawa untuk membentuk kepengurusan, setelah menyelesaikan pembentukan pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di tingkat provinsi maupum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di kabupaten/kota.

Salah satunya di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), provinsi di ujung barat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di tanah rencong, PKR membentuk DPW sekaligus membentuk DPD di 21 dari total 23 kabupaten/kota di NAD.

Untuk mengenalkan PKR kepada masyarakat Aceh, jajaran pengurus DPW dan DPD terjun langsung ke tengah warga. Mereka hadir dengan program program khusus. Salah satunya prioritasnya mengangkat kesejahteraan para petani.

“Kami bersilaturahmi langsung dengan warga dan mendengarkan keluh kesah mereka, terutama di sektor pertanian,” terang Munawardi, Sekretaris DPW PKR NAD, dalam rilis yang dibagikan, Jumat (16/12/2021)

Dari komunikasi itu, lanjut dia, DPW PKR Nanggroe Aceh Darussalam bisa mengetahui ada banyak persoalan yang dirasakan para petani. Mulai dari kendala pengelolaan lahan, perawatan tanaman, hingga penjualan hasil bumi usai panen.

Berbagai program bantuan anggaran pertanian dari pemerintah juga tak luput jadi sorotan. “Permasalahannya, pemerintah hanya memrogramkan pengadaan bibit dan pupuk. Tapi setelah panen, petani mengeluh tak ada pembeli,” ujar Munawardi.

PKR Bantu Pasarkan Hasil Bumi

Dengan kondisi seperti itu, PKR mencoba hadir untuk membantu pemasaran hasil bumi para petani Aceh. Para pengurus dan anggota PKR membeli produk para petani, menampung, dan menjualnya kembali.

Munawardi berharap, dalam membuat program bagi para petani, pemerintah setempat melakukan penelitian terlebih dulu. Tujuannya, agar program pertanian yang akan dijalankan cocok dengan kondisi di lapangan.

Selain itu, perlu ada penyuluhan/pendampingan kepada para petani selama program berjalan. Dengan begitu, diharapkan program pertanian bisa berjalan baik dan hasilnya bisa dinikmati para petani Aceh.

PKR juga membantu petani dengan menyerahkan pupuk organik yang diproduksi dari perusahaan Tuntas Subagyo. Kami berharap, bantuan pupuk cair ini bisa membantu pertumbuhan tanaman petani,” jelasnya.

Lebih lanjut Munawardi mengatakan, komoditas pertanian di Aceh beraneka ragam, seperti kelapa, padi, coklat, pepaya, cengkeh, pala, pinang, sawit, dan lain-lain. Komoditas itu tergantung lokasi dan kondisi lahan pertanian.

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait