SOLO,LOKAWARTA.COM-Bukan ustadz Suwarno kalau tidak bisa mengocok perut audiens. Seperti yang dia lakukan ketika memberi tausyiah dalam halal bi halal di Universitas Tunas Pembangunan / UTP Surakarta.
Dalam kesempatan itu, para tamu undangan yang hadir dibuat terpingkal pingkal, dari awal hingga akhir, hingga tak ada yang beringsut dari tempat dudik. Apalagi saat guyonannya nyrempet-nyrempet.
“Golek bojo ki sing iso dikandani, sebabe saiki okeh wong wadhon sing angel dikandani. Ojo maneh dikandani bojo, dikandani Gusti Allah wae angel. Deloken wae iku, alis apik-apik sing maringi Gusti Allah wae dikerok,” kata ustadz Suwarno yang disambut gelak tawa para jamaah.
Dengan model sindiran dan banyolan, ustadz Suwarno mengajak para tamu untuk saling berbagi, memberi, dan beramal pada sesama yang membutuhkan, terutama maum duafa. Ustadz meyakinkan umat, barang siapa memberi atau beramal akan mendapatkan ganti yang berlipat lipat.
“Ibarat ning kondangan, teko kebak isi wedang teh nak ora disok dibagi mubeng, ora bakal dijok karo sing ndwe gawe. Teko iku bakal dijok maneh nak wis kosong. Semono uga rezeki,” kata ustadz Suwarno.
Dalem kesemoatan itu, ustadz dari Ikadi Karanganyar tersebut juga menekankan pentingnya saling memaafkan. Tidak hanya saat Idul Fitri saja tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
“Memberi maaf itu jauh lebih mulia daripada memnta maaf, sebab orang yang memberi maaf itu biasanya korban dan yang meminta maaf adalah pelaku,” kata ustadz Suwarno.
Sementara itu, wakil rektor bidang akademik UTP Surakarta Dr Suswadi mengatakan, kegiatan halal bi halal yang dilangsungkan di kampus pusat Universitas Tunas Pembangunan itu diikuti sekitat 300 orang.
Mulai dari pengurus yayasan, pejabat rektorat, dosen, karyawan, perwakilan mahasiswa, dan tamu undamgan. Pihaknya berharap, halal bi halal itu menjadi momentum untuk lebih bersemangat lagi dalam bekerja setelah sebulan berpuasa.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |