Berjumpa, Berubah dan Berbuah

30 Oktober 2022, 05:59 WIB

Puncta 30.10.22

KISAH pertobatan Zakheus sungguh menarik ditelaah. Zakheus adalah pribadi yang secara materiil tidak berkekurangan, bahkan sangat berlebihan.

Ia dikatakan sebagai seorang yang kaya. Tugasnya sebagai pemungut cukai memberi jaminan keamanan dalam hal harta benda. Siapa sih pegawai pajak yang miskin?

Namun kendati bergelimang harta kekayaan, hidupnya tidak tentram. Ada sesuatu yang membuat hatinya kosong.

Kekayaan tidak mampu memenuhi kehampaan hati seorang Zakheus. Hal ini nampak dari kegundahannya tentang siapa sesungguhnya Yesus itu. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu.

Pastinya dia mendengar banyak cerita tentang Yesus dari orang-orang yang dia jumpai. Mereka itu orang-orang yang dia kenai pajak. Dari mereka kisah-kisah positif tentang pribadi Yesus didengar.

Yesus mempunyai magnet kuat sehingga Zakheus sangat penasaran untuk berjumpa dengan-Nya.

Saking kuatnya dorongan ingin bertemu, segala cara diusahakan. Ia tahu postur badannya pendek. Tidak mungkin berdiri di belakang orang banyak.

Maka ia berlari mendahului orang banyak. Dia harus bisa mencari tempat khusus agar bisa langsung melihat Yesus.

Tidak hanya berlari, tetapi dia pun memanjat pohon ara. Mungkin dia akan ditertawai seperti badut cebol yang bertingkah lucu. Namun “harga diri” tidak perlu didewakan. Yang penting bisa berjumpa dengan Sang Idola. Dicibir, diejek, dibully tidak penting.

Yang paling utama, rasa penasaran agar bisa berjumpa dengan Yesus tercapai. Itulah kerinduan seorang Zakheus.

Kerinduan itu dijawab oleh Yesus. ketika Dia lewat di situ, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.”

“Tumbu oleh tutup” kata orang Jawa, seperti wadah nasi atau makanan yang mendapatkan tutupnya, cocok atau pas.

Kerinduan mendalam ditanggapi dengan perjumpaan penuh kasih. Seperti seorang kekasih yang sudah lama tidak ketemu dan bisa bertemu dengan pujaan hatinya. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.

Perjumpaan itu mengubah segala-galanya. Perjumpaan dengan Yesus membalikkan arah kehidupan Zakheus.

Hal itu ditunjukkan oleh Zakheus, “Tuhan, setengah dari milikku akan keberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Orang kaya yang bahagia adalah orang yang bisa dengan ikhlas berbagi hartanya kepada orang-orang miskin.

Sebelum ketemu Yesus, Zakheus adalah orang kaya, tetapi dia tidak mengalami kebahagiaan. Ada hal yang membuatnya tidak bahagia.

Sesudah berjumpa dengan Yesus, ia mengalami sukacita dan berani berbagi dengan sesama yang menderita.

Kebahagiaan itu ditegaskan oleh Yesus dengan berkata, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini sebab orang ini pun anak Abraham.”

Apakah anda ingin selamat hari ini? Belajarlah seperti Zakheus.

Ombak menderu di pantai Ngobaran,
Menggulung pasir putih di telapak kaki.
Kekayaan adalah jalan keselamatan,
Jika kita mau berbagi dengan murah hati.

Cawas, memberi dengan suka hati…
RD A Joko Purwanto Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:sesawi.net

Artikel Terkait