PADA era 80-an kita disuguhi serial drama radio yang melegenda yakni Saur Sepuh. Tokoh utamanya Brama Kumbara.
Dia adalah pendekar sakti yang baik, pahlawan kebenaran, tampan dan gagah perkasa. Gurunya adalah kakeknya sendiri yakni Astagina.
Dari kakek Astagina inilah Brama memperoleh banyak ilmu kesaktian tingkat tinggi seperti Ajian Bayu Bajra, Tapak Saketi, Tikki Ibeng, Malih Rupa dan ilmu pamungkas yang bernama Serat Jiwa. Brama juga berhasil menciptakan ilmu baru yang hebat yakni ilmu Lampah Lumpuh.
Dengan ilmunya Brama mengalahkan pendekar-pendekar sakti mandraguna dan menjadi raja yang dicintai rakyatnya di Madangkara.
Mereka tunduk di bawah kekuasaan Brama Kumbara. Murid padepokan atau pengikut para pendekar itu pun mengakui kehebatan dan kesaktian Brama.
Dalam Injil diceritakan bagaimana murid-murid Yohanes diperkenalkan kepada Rabi atau Guru yang baru yaitu Yesus. Yohanes seorang yang rendah hati. Ia mengakui Yesus sebagai Utusan Allah yang lebih berkuasa.
Yohanes memperkenalkan Yesus kepada para muridnya. Ada dua orang murid Yohanes yang kemudian ”nyantrik” tinggal bersama Yesus.
“Apa yang kamu cari?” kata Yesus kepada murid Yohanes itu. Mereka berkata, “Rabi (artinya : Guru) dimanakah Engkau tinggal?”
Yesus mengajak mereka, “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Para murid Yohanes itu salah satunya adalah Andreas.
Nampaknya Andreas telah menemukan Guru yang didambakannya. Maka dia kemudian mengajak Simon saudaranya dengan berkata, “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).”
Yohanes mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah, maka dia menyadari untuk mundur dan membiarkan murid-muridnya mengikuti Yesus.
Dia bertugas mengantarkan para muridnya menemukan Mesias.
Seperti rembulan yang telah menerangi malam gelap, ia perlahan-lahan turun ke ufuk untuk mempersilahkan matahari bersinar terang di pagi hari.
Guru yang bijaksana akan mempersilahkan muridnya menemukan Guru yang sejati.
Andreas menemukan Guru yang sejati yakni Yesus Tuhan. Ia mengajak saudaranya menjadi murid Yesus. Demikian juga Filipus dan Natanael menjadi murid-murid awal Yesus.
Apakah kita sudah menemukan dan meyakini bahwa Yesus adalah Guru Sejati dan maukah kita tinggal bersama dengan-Nya? Hidup sesuai dengan ajaran-ajaran-Nya?
Jalan-jalan di pagi hari,
Menikmati sinar Sang Matahari.
Yesus adalah Sang Guru Sejati,
Ilmu-Nya tak ada yang menandingi.
Cawas, Rabi, dimana Engkau tinggal?
Puncta 04.01.24
Alexander Joko Purwanto Pr
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : | sesawi.net |