SEMARANG,LOKAWARTA.COM-Pastur Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik Semarang Romo Florentinus Hartosubono Pr merasa terharu dan bangga melihat anak-anak muda lintas agama berbaur di gedung Darmojoewono paroki setempat.
Tanpa sekat, anak muda lintas agama itu duduk dan selonjor bareng mengikuti acara nongki santuy bertajuk “Tumbuh Bersama dalam Kebhinekaan Membangun Masa Depan dan Berpengharapan”.
“Inilah wajah asli Indonesia, Bhineka Tunggsl Ika,” kata Romo Bono, dengan suara merinding, ketika membuka acara nongki santuy, Sabtu (16/9/2023).
Acara nongki santuy kedua yang dihelat Paroki Banyumanik Semarang tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber nasional.
Yakni, Direktur Deradikalisasi BNPT RI Brigjen R Ahmad Nurwahid, Romo M Joko Lelono Pr (Dosen Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta), dan Shanti Ruwyastuti dari Metro TV.
Brigjen Ahmad Nurwahid mengatakan, membangkitkan mental dan jiwa kebhinekaan dalam bingkai guyub rukun antar umat beragama, bisa dilakukan dengan cara apa saja,
“Khususnya bagi generasi milenial yang menjadi tulung punggung masa depan persatuan kebangsaan,” kata Ahmad Nurwahid.
Dikatakan, membangun mental para generasi muda dalam wawasan kebangsaan guna menyelaraskan satu visi kerukunan umat beragama, penting diberikan sejak dini.
“Isu yang berkembang terkait radikalisasi terus berkembang dan tak pernah mati. Karena itu, pembekalan wawasan kebangsaan, kebhinekaan, radikalisasi harus diberikan sejak dini denga tatanan aturan sesuai UU dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia”, tuturnya.
Radikalisme, lanjut dia, bisa mempengaruhi siapa saja, khususnya generasi muda kaum milenial. “Guna menepis isu radikalisme yang bisa terjadi dibelahan dunia, tidak saja di Indonesia, cara pencegahan yang paling mendasar adalah, memberikan edukasi sejak dini kepada generasi muda milenial. Salah satunya dengan kemasan kegiatan diskusi santai seperti ini”, katanya.
Dikatakan, kalau sejak dini sudah mendapatkan vaksin dalam arti edukasi terkait radikalisme dan membentuk mental persatuan antar umat beragama.
“Kami yakin, generasi muda Indonesia yang akan menjadi tongkat estafet kepimpinan, mereka akan terus mengedepankan kepentingan bangsa dalam persatuan kebhinekaan lintas agama”, papar Brigjen R Ahmad Nurwahid.
Sementara itu dalam paparannya, Romo M Joko Lelono Pr mendorong orang muda Katolik (OMK) menjadi patriotik. Romo M Joko Lelono juga mengungkapkan sejarah peran orang Katolik dalam mempersiapkan dan mengisi kemerdekaan.
“Sampai kapan pun, generasi muda adalah penentu wajah negara ini. Karena itu anak muda Katolik harus terlibat,” kata Romo Joko.
Pada kesempatan itu dilakukan pembacaan deklarasi kebhinekaan lintas agama yang diikuti para peserta. Keheningan yang terjadi pada acara deklaeasi itu menambah suasana jadi haru.(*)
| Editor | : | Vladimir Langgeng |
|---|---|---|
| Sumber | : |
