Buka Diskusi Penguatan Keterbukaan Media, Anas Syahirul : Jadilah Solusi dan Penjernih dalam Pilkada

17 September 2024, 11:35 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Media diharapkan bisa menjadi solusi dan penjernih jika terjadi permasalahan atau kekacauan dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada), baik pemilihan gubernur, pemilihan wali kota, maupun pemilihan bupati.

Hal itu dikatakan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia / PWI Surakarta Anas Syahirul ketika membuka diskusi Penguatan Keterbukaan Media / Pers Mendukung Keterbukaan Demokrasi yang digelar Badan Kesbangpol Jawa Tengah, Selasa (17/9/2024) di Solo.

Kegiatan yang dibuka.Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Haerudin itu menghadirkan nara sumber kompeten di bidangnya. Yakni, akademi UNS Solo Dr Sri Hastjaryo, Ketua Mafindo Niken Setyawati dan Direktur Bisnis Solopos Suwarmin.

Lebih lanjut Anas mengatakan, selain sebagai solusi dan penjernih, media atau pers punya peranan penting dalam liputan Pilkada serentak tahun ini. Antara lain, media hendaknya meningkatkan partisipasi publik.

Kemudian, medium aspirasi masyarakat, mendidik masyarakat / pemilih, sarana informasi Pilkada, ruang perdebatan steakholder pilkada, dan pengawasan tahapan atau proses Pilkada.

IMG 20240917 112817

“Catat rekam jejak para calon bupati, calon wali kota, calon gubernur, dan track record partai-partainya agar masyarakat tidak salah pilih,” kata Anas.

Sementara itu Ketua AMSI Surakarta Suwarmin sekaligus Direktur Bisnis Solopos lebih menekankan perubahan landscape media, seiring perubahan teknologi. Ia mengatakan, media saat ini sudah tidak lagi satu satunya sarana informasi dan advertensi.

Menurutnya, media mainstream juga sudah tidak lagi satu-satunya penyebar informasi karena ada media sosial yang makin masif dalam persebaran informasi. “Tapi, media masih menjadi sumber verifikasi di belantara informasi,” kata Suwarmin.

Sedang Ketua Mafindo Niken Setyawati lebih menyoroti makin masifnya persebaran hoax di setiap menjelang Pilkada. “Hoax lebih banyak menyerang para calon wali kota, bupati, atau gubernur,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kaprodi Komunikasi UNS Solo Dr Sri Hastjaryo menyampaikan, menghadapi harus berpihak, termasuk dalam menghadapi Pilkada, tapi berpihak pada kebenaran. Kalau tidak berpihak berarti tak punya sikap.

‘Idealnya, media itu menjadi anjing penjaga atau whach dog, tapi kenyataan yang terjadi bjsa dirasakan oleh masyarakat,” katanya.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait