SOLO,LOKAWARTA.COM-Prof Dr Ir Dewi Ratna Nurhayati MP mengatakan, dengan luasan garis pantai nomer 3 dunia, kontribusi lahan pasir untuk pertanian layak diprioritaskan. Lahan pasir bisa menjadi masa depan pertanian.
Namun lahan pasir tersebut selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. “Lahan pasir pantai merupakan lahan kering yang layak untuk dikembangkan guna mendukung ekstensifikasi pertanian,” kata dia dalam orasi ilmiah “Pemanfaatan pupuk organik dan anorganik secara terpadu untuk meningkatkan produktivitas wijen di lahan pasir pantai.”
Orasi itu disampaikan ketika Prof Dr Dewi Ratna Nurhayati dikukuhan sebagai guru besar bidang Ilmu Pertanian dan Perkebunan di auditorium Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Ia menjadi guru besar ketujuh di Unisri Surakarta dan pertama di Fakultas Pertanian.

Dalam risetnya, Prof Dewi memilih tanaman wijen sebagai tanaman pangan yang bisa dikembangkan di lahan pasir. Alasannya, produksi tanaman wijen di Indonesia masih rendah. Padahal komoditas tersebut banyak dicari di perdagangan dunia.
Selain itu, tanah berpasir memiliki karakter khusus yang memengaruhi tanaman wijen. Penggunaan tanah berpasir untuk menanam wijen menghadirkan tantangan maupun peluang.
Prof Dewi memilih tanaman wijen sebagai tanaman pangan yang bisa dikembangkan di lahan pasir. Alasannya, produksi tanaman wijen di Indonesia masih rendah. Padahal komoditas tersebut banyak dicari di perdagangan dunia.
Di sisi lain, tanah berpasir memiliki karakter khusus yang memengaruhi tanaman wijen. Penggunaan tanah berpasir untuk menanam wijen menghadirkan tantangan maupun peluang.
“Pengembangan tanaman wijen di tanah berpasir perlu dilakukan karena makin terbatasnya lahan pertanian. Untuk mengatasi karakteristik tanah berpasir bisa digunakan unsur organik agar hasilnya optimal,” kata Prof Dewi.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |