LOKAWARTA.COM,KARANGANYAR-FX Sumaryono adalah salah satu pendiri dan ketua Forum Masyarakat Katolik Indonesia (FMKI) Karanganyar.
Laki-laki 84 tahun itu merasa terenyuh dan terharu, ketika disambangi juniornya, Rabu (11/05/2022), yang akan menghidupkan kembali FMKI di bumi intan pari.
“Rasanya seperti mimpi, saya sudah lama melupakan FMKI yang saya dirikan bersama teman teman lebih kurang 25 tabun lalu. Kini malah diminta menceriterakan lagi ,” kata dia.
Sumaryono punya cerita. Saat itu, kalau tidak salah tahun 1997 atau 1998, dirinya diminta teman-teman di Solo untuk mendirikan FMKI di Karanganyar.
Kemudian, atas seizin romo, dia dan teman-teman seperti Radiono dan Herdinarso mendirikan FMKI di Karanganyar.
“Kegiatannya antara lain mengikuti ceramah dan diskusi, terutama hal hal yang menyangkut masalah politik,” kata bapak lima anak ini mengenang.
Mantan Kasdim 0727 Karanganyar itu mengatakan, pendirian FMKI pada saat itu sebagai salah sata solusi dari pihak gereja / KWI atas desakan sebagian umat yang ingin mendirikan Partai Katolik di era multi partai.
FMKI yang dibentuk di awal reformasi itu sebagai wadah atau rumah besar guna menampung ormas, asosiasi, paguyuban, orang-orang partai, untuk melakukan kegiatan bersama.
“Tapi saat itu dibentuk juga Partai Katolik, terutama oleh teman teman di Indonesia timur. Karena waktu itu tidak lolos verifikasi, maka Partai Katolik gagal mengikuti Pemilu 1999,” jelasnya.
Kepada para generasi muda, generasi milenial, mantan ketua Dewan Paroki Gereja Santo Pius X Karanganyar itu berpesan agar mereka melek politik, paham politik.
Artinya politik yang sesungguhnya, yaitu bagaimana mensejahterakan umat manusia. Bukan politik praktis yang diartikan, bagaimana meraih dan mempertahankan kekuasaan, seperti yang dikejar para politisi sekarang ini.
Bagi yang mau masuk partai politik, silakan, justru itu bagus. Tapi kalau bisa, di partai itu bisa memberi warna serta menjadi garam dan terang dunia.
Seperti pesan bapak uskup, orang Katolik itu harus dimana-mana, tapi jangan kemana-mana. Artinya, orang Katolik harus terlibat dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk di partai, tapi jangan ikut larut.
“Pemandangan akan umat Katolik yang berkegiatan hanya di seputar altar sudah terjadi sejak dulu hingga kini. Tapi sekarang lebih parah lagi, umat Katolik banyak yang cuek pada lingkungan sekitar. Karena itu, saya mendorong umat agar mau terlibat dalam kehidupan bermasyarakat.”
Dalam kesempatan itu, Sumaryono juga menceriterakan pengalamannya yang saling mendudukung dan saling mengejek pada teman-temannya yang masuk dalam politik praktis.
Contohnya saat mendiang FX Sukanto ingin mencalonkan sebagai Bupati Karanganyar. “Saat itu saya bilang pada Pak Kanto, apa kamu siap. Kalau gagal, kamu akan mempermalukan umat Katolik, karena itu hati-hati,” pungkasnya.
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |