Efisiensi Anggaran, ASITA Harapkan Perhatian Pemerintah untuk Promosi Pariwisata

16 Februari 2025, 11:57 WIB

SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASITA, Nunung Rusmiati mengharapkan perhatian pemerintah untuk promosi pariwisata sebab sektor tersebut merupakan salah satu garda terdepan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Semua kebijakan dari Pak Prabowo pasti sudah dipikirkan. Namun lagi-lagi, pemotongan itu juga dibuat untuk pariwisata dan promosi. Jangan kalah dengan negara-negara lain. Dukungan itu perlu,” ujar Nunung Rusmiati di sela acara Funwalk ASITA 2025 di Balaikota Surakarta (Solo), Minggu (16/2/2025).

Beberapa waktu lalu, Presiden RI Prabowo Subianto menerapkan kebijakan efisiensi anggaran negara besar-besaran, yakni pengurangan anggaran perjalanan dinas, seminar, dan kegiatan MICE yang dinilai akan menggerus sektor pariwisata.

Efisiensi anggaran sebesar Rp 306 trilyun tersebut berimbas pada industri pariwisata, seperti, penurunan agenda MICE, pembatalan perjalanan wisata, pendapatan hotel dan restoran, penurunan kunjungan wisata, dan lain sebagainya yang berpengaruh pada pendapatan pelaku pariwisata.

“Walaupun selama ini ASITA telah mempromosikan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia. Tapi tanpa berkolaborasi khususnya pada hal regulasi itu sangat sulit. Jika pemotongan itu untuk tujuan yang baik, tolonglah juga dipikirkan juga untuk pariwisata,” lanjutnya.

WhatsApp Image 2025 02 16 at 10.19.51

Terlebih ASITA telah menyumbangkan pajak yang sangat besar kepada pemerintah. Bahkan menghasilkan devisa nomor dua walaupun dengan budget kecil.

“Tolonglah Pak Prabowo, pariwisata itu garda terdepan. Banyak negara belajar dari Indonesia. Kita bersyukur. Saya berharap, pemotongan itu juga digunakan juga untuk pariwisata,” tutur Nunung Rusmiati.

Aktivitas ASITA yang menaungi ribuan agen perjalanan (travel agent) berkaitan dengan bisnis lain, mulai dari transportasi seperti pesawat, hotel, restoran, hingga souvenir. Dari produk atau jasa yang harganya murah sampai jutaan.

Pihaknya mencontohkan, negara Arab Saudi yang justru mulai menggenjot sektor pariwisata. Salah satu upayanya dengan mempermudah urusan visa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Pariwisata tidak akan ada habisnya,” tandas Nunung Rusmiati.

WhatsApp Image 2025 02 16 at 10.19.00

Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia) atau ASITA telah menjadi salah satu dari garda terdepan promosi pariwisata di Indonesia ke seluruh dunia.

ASITA adalah garda terdepan untuk pariwisata pada khususnya. Anggota ASITA 8 ribu lebih dari 36 provinsi dan 514 kabupaten dengan 40 DPC,” ungkapnya.

ASITA sudah 54 tahun. Kebesaran ASITA ini bukan karena saya tetapi karena founder-founder-nya. Mudah-mudahan sebagai Ketua Umum saya bisa meneruskan cita-cita dari founder-founder ASITA,” kata Nunung Rusmiati.

Sementara itu, terkait puncak acara HUT ke-54 ASITA, Nunung Rusmiati mengaku sangat bangga dan mengapresiasi upaya panitia. Terlebih Wali Kota Solo Teguh Prakosa juga hadir.

“‘Dari Pariwisata untuk Indonesia’ sebagai tema HUT kali ini. Inilah bukti bahwa ASITA dengan semangat dan 8 ribu anggotanya selalu mempromosikan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia,” urai Nunung Rusmiati.

WhatsApp Image 2025 02 16 at 10.18.08

Pihaknya berharap seluruh travel agent bisa mendatangkan wisatawan ke Yogyakarta (Jogja) dan Solo. Sebab, Jogja merupakan salah satu ikon wisata selain Bali. Apalagi Solo yang memiliki potensi dan lokasi yang baik.

“Pak Wali juga sangat mengharapkan wisatawan mancanegara bisa datang ke Solo,” katanya.

“Tadi juga sudah berbicara dengan Angkasa Pura, mudah-mudahan banyak pesawat yang bisa berdatangan ke daerah, provinsi lain, maupun internasional. Semoga pariwisata Solo pada khususnya dan Jogja pada umumnya bisa jaya,” harap Nunung Rusmiati.

Sementara itu,  Koordinator Bidang Kerjasama Dewan Pengurus Pusat (DPP) ASITA sekaligus Ketua Panitia Pelaksana HUT ke-54 ASITA, Daryono, menambahkan, bahwa acara ASITA Funwalk ini menunjukkan kekompakan.

“Karena bicara pariwisata tidak hanya ASITA tetapi semua stakeholder. ASITA memandang perlu bahwa kita harus bergandeng tangan untuk memajukan kepariwisataan daerah untuk mendukung majunya pariwisata,” tutur Daryono.

Dikatakan, acara ASITA Funwalk 2025 tersebut didukung berbagai stakeholder pariwisata, mulai dari hotelier, airline, perbankan, pemerintah, akademisi, hingga NGO.

WhatsApp Image 2025 02 16 at 10.20.07

“Ini ASITA ulang tahun tetapi yang mendukung semua pihak. Ini bukti bahwa kita harus bekerjasama, dengan inovasi, sinergi dan kolaborasi untuk membangun pariwisata nusantara,” tandas Daryono.

Terkait efisiensi anggaran, Kota Solo akan terdampak, sebab menurut Daryono, jika dilihat dari hunian hotel didominasi 78 % dari MICE.

“Kami sadar betul. Mungkin kalau kita komparasi dengan destinasi lain seperti Bali, Jogja, MICE oke, leisure oke. Kami sadar bahwa Solo ini MICE lebih dominan,” ungkapnya.

Untuk itu, event yang digelar ASITA di Solo ini di antaranya untuk mempersiapkan pangsa pasar pariwisata dari sisi leisure atau rekreasi yang masih kalah dari MICE selama ini.

“Tetapi kita tidak bisa hanya menjual Solo saja tetapi juga Solo dan sekitarnya termasuk Jogja,” pungkas Daryono.

WhatsApp Image 2025 02 16 at 10.18.42

Editor:Arumi Chan
Sumber:

Artikel Terkait