SOLO,LOKAWARTA.COM-Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia (BSI) M Arief Rosyid Hasan bilang, generasi milenial memiliki peran penting dalam membangun BSI sebagai ‘bank muda’ yang lahir di era Covid-19, yakni sejak awal 2021.
Sehingga BSI perlu bekerja cepat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan. Berkat peran anak-anak muda dalam tubuh BSI yang terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak dan bekerja cepat, perseroan berhasil merger hanya dalam kurun waktu 11 bulan.
“Ini ibarat dua keluarga, bersatu saja tidak mudah, apalagi tiga keluarga [BNI Syariah, Mandiri Syariah, BRI Syariah]. Tren perusahaan merger di tataran global 70% gagal. BSI berhasil dan lahir di era Covid-19,” kata Arief dalam Sarasehan Pemimpin Muda “Young Inspiration Toward a Better Future di The Sunan Hotel Solo”, Selasa (25/7/2023).
“Indonesia memiliki market syariah besar sekitar 87%, tidak lagi harus sebagai objek tapi ekosistem ekonomi syariah harus jadi pelaku utama,” kata Arief.
Dikatakan, sejak awal merger BSI menargetkan anak muda sebagai karyawan, di mana sekarangv mencapai 73% karyawan. Itu sejalan dengan arahan presiden, di mana kehadiran BSI diharapkan mampu menarik minat generasi milenial terhadap keuangan syariah.
“Mayoritas pegawai BSI masih berusia muda ini sesuai afirmasi Presiden yang menginginkan kepemimpinan muda dan diharapkan jadi tulang punggung bank yang baru lahir di tengah krisis dan ancaman ekonomi,” ujar Arief.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak berpendapat, kepemimpinan bukan saja memerintah. Tapi menunjukkan keteladanan sehingga masyarakat yang dipimpin tergugah untuk turut melakukan kebaikan.
“Sudah tidak zaman lagi atasan dengan perlakuan feodal atau otoriter, Dunia sedang berubah, bukan jamannya atasan melakukan bawahan secara otoriter. Treating people with respect,” kata Emil.
Sementara itu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang memiliki visi besar membangun kota yang dipimpinnya berharap pada generasi muda, bagaimana Solo dibangun untuk masa depan.
“[Saya akan] fokus pada 17 program prioritas pembangunan. Mimpi besar bagi saya semua [17 program prioritas itu jadi]. PR-nya yang terakhir adalah Revitalisasi Keraton Kasunanan Solo,” kata Gibran Rakabuming.
“Benang merah dari 17 prioritas pembangunan adalah tempat-tempat tersebut mampu mentrigger perputaran ekonomi, dan dikunjungi masyarakat setiap hari,” ungkap Gibran.(**)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |