SOLO,LOKAWARTA.COM-Prof Dr Zainal Muttaqin mengatakan, tidak semua kejang pada kasus epilepsi efektif diatasi dengan obat epilepsi. Dengan pembedahan, pasien diharapkan bebas kejang atau frekuensi kejang menurun.
Menurut dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit Tlogorejo Semarang itu, pembedahan adalah salah satu alternatif pengobatan epilepsi yang tidak dapat disembuhkan dengan obat. Mereka (yang kebal obat) adalah kandidat kuat untuk menjalani pembedahan.
“Masih banyak masyarakat yang takut untuk melakukan tindakan bedah salah satunya karena minimnya informasi dari sumber yang terpercaya. Padahal pembedahan dilakukan jika risiko lebih rendah daripada manfaatnya,” kata dokter Zainal.
Hal itu disampaikan ketika menjadi pembicara dalam seminar bertajuk “Epilepsi dan Penanganannya pada Masa Kini” yang digelar Semarang Medical Center (SMC) RS Telogorejo, di Novotel Solo, Sabtu (10/8/2024).
Selain seminar tentang epilepsi, di ruangan yang beda di hotel yang sama, SMC RS Tlogorejo juga menggelar seminar bertajuk “Kiat Meningkatkan Keberhasilan Program Bayi” dengan inseminasi dan bayi tabung.
Di samping menghadirkan dokter dan pakar yang ahli di bidangnya, dalam seminar tersebut juga menghadirkan pasien-pasien untuk testimoni setelah berhasil ditangani para dokter ahli dari RS Tlogorejo, baik untuk program bayi tabung maupun penyembuhan epilepsi.
“SMC RS Telogorejo memiliki sejumlah program layanan dengan teknologi yang tidak kalah dengan luar negeri. Kali ini kami menggelar seminar tentang penanganan epilepsi dan program bayi tabung,” kata direktur pemasaran SMC RS Telogorejo, dr Gracia Rutyana Hariyanto di sela seminar.
Sementara dalam paparannya, dokter Arie Sutanto SpOG mengatakan, ada banyak cara program kehamilan diantaranya Inseminasi Intra Uterin (IIU), bayi tabung atau in Vitro Fertilization, juga ada akupuntur.
Namun menurut dia, program bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan paling tinggi yakni 50 persen diantara program lain. Karena faktornya sangat dipengaruhi usia dan tingkat kondisi ibu. Dan program bayi tabung tersebut bisa dilakukan di SMC RS Telogorejo, tidak perlu di Jakarta Surabaya atau luar negeri.
“Program bayi tabung sudah dilaksanakan RS Telogorejo sejak tahun 1991. Kami punya teknologinya hingga program tersebut semakin baik dan yang pasti tidak mahal,” imbuhnya.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |