SOLO,LOKAWARTA.COM-Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa minta pada para pengurus REI Komisariat Solo Raya untuk selalu kompak dan menjaga tali silaturahmi.
Silaturahmi itu, kata Teguh, penting. Tidak hanya pada sesama pengurus REI saja tapi juga dengan lainnya yang tidak lagi jadi pengurus REI dan stake holder lainnya.
Menutut dia, silarurahmi itu sangat dibutuhkan dan sangat penting untuk menjaga keutuhan dan kebesaran organisasi. Dan REI atau Real Estate Indonesia adalah organisasi besar.
“Tidak ada orang membangun rumah tanpa semen, kalau tidak ada semen yang mengikat pasti bangunannya gampang roboh,” kata Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa.
“Demikian juga dengan organisasi, juga harus ada pengikatnya agar tetap utuh. Silaturahmi dan kekompakan itulah yang menjadi pengikat sebuah organisadi,” jelasnya.
Hal itu dikatakan ketika memberi sambutan dalam pelantikan pengurus antar waktu REI Komisariat Solo Raya, Selasa (20/2/2024) malam.
Oma Nuryanto dilantik menjadi ketua REI Komisariat Solo Raya menggantikan Maharani yang kini menjadi salah satu wakil ketua di DPD REI Jawa Tengah.
Pelantikan dilakukan ketua DPD REI Jawa Tengah Suhartono yang ditandai dengan penandatanaganan berita acara, penyerahan SK kepengurusan dan penyerahan Pataka.
Lebih dari 300 undangan hadir dalam pelantikan itu. Termasuk Ketua OJK Solo Eko Yunianto, Kepala Bank Indonesia Solo Dwianto Cahyo Sumirat, para pimpinan perbankan di Solo, dan stakeholder lainnya.
“Banyaknya undangan yang hadir menandakan REI diterima masyarakat dan stakeholder. Banyaknya anggota yang hadir menandakan kekompakan REI Solo Raya,” kata Hartono.
Sementara itu, Oma Nuryanto yang ditunjuk sebagai Ketua REI Komisariat Solo Raya dan dilantik oleh DPD REI Jawa Tengah berupaya memegang amanah dan menjaga kekompakan pengurus REI Komisariat Solo Raya.
Oma juga akan menjadikan REI sebagai organisasi yang memberi manfaat bagi pengurus dan anggota serta stakeholder dan masyarakat pada umumnya.
“Untuk memajukan REI Komisariat, kita butuh sinergi dan kolabirasi dengan semua pihak,” kata Oma.(*)
| Editor | : | Vladimir Langgeng |
|---|---|---|
| Sumber | : |
