SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Wali Kota Surakarta (Solo) Respati Ardi dan Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo membahas urgensi kerjasama kawasan Solo Raya pada kegiatan Halal Bihalal PWI Surakarta di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Sabtu (19/4/2025).
Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan sepakat tentang mendesaknya kerjasama kawasan Solo Raya. Bahkan dalam waktu dekat akan berkumpul bersama dengan Bupati Karanganyar, Klaten dan Boyolali dengan motoran dari Solo ke Tawangmangu, Karanganyar.
“Kita touring. Ini untuk menyelaraskan potensi Katen, Solo, Karanganyar dan Boyolali,” terang Respati Ardi.
Menurutnya, nama ‘Solo’ bebas digunakan oleh pemerintah daerah di kawasan Solo Raya. Dengan pertimbangan, nama ‘Solo’ masih menjadi branding ampuh, sehingga semua daerah merasakan kepemilikan Solo bersama-sama.
“Branding nama Solo bisa digunakan se-Solo Raya. Kalau bicara kewilayahan terus gak selesai-selesai. Harapannya ada kolaborasi antar sesama,” papar Respati Ardi.
Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, mengatakan bahwa wujud nyata mengawali kolaborasi pemerintah daerah di Solo Raya bisa melalui kegiatan semacam Solo Great Sale (SGS).
Menurutnya, kegiatan ekonomi yang digelar pertama kalinya serentak di Solo Raya oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta itu, menjadi momentum penting.
“Kemarin Kadin silaturahmi. Dimulai dengan SGS, lanjut kerjasama-kerjasama yang lebih konkret. Kita intens bicaranya sudah tidak per wilayah (Solo atau Klaten), tapi se-Solo Raya,” tandas Hamenang Wajar Ismoyo.
Bupati muda yang berusia 36 tahun itu menegaskan bahwa kerjasama antara kabupaten di wilayah Solo Raya itu penting. Terutama dalam menghadapi tantangan dalam berbagai bidang, seperti pariwisata dan ekonomi.
Pihaknya mengungkapkan, Klaten mempunyai gunung sampai mata air yang melimpah ruah. Ketika periode libur dan Idul Fitri selalu ramai, sehingga Klaten termasuk masuk dua besar jumlah wisata terbanyak di Jawa Tengah.
Kendati demikian, Hamenang Wajar Ismoyo mengaku, pada kenyataannya, Pemkab Klaten hanya mendapatkan pemasukan dari tiket masuk, parkir dan toilet.
“Maka, bagaimana ke depan kolaborasi. Harapannya kerjasama membuat Solo Raya itu kuat. Kita SDA luar biasa, begitu juga pariwisata,” jelasnya.
Pihaknya menambahkan, di sisi lain predikat kabupaten tidak bisa berpola seperti kota sebab perkembangan dari desa ke desa.
Pihaknya juga mengakui jika pusat kota memang ada di Kota Solo. Namun daerah penyangga atau kabupaten di sekitarnya yang memiliki destinasi alam.
“Kami pintu masuk dari DIY. Bumdes seperti Ponggok juga bertumbuh banyak. Kita tidak bicara sendiri. Tapi bagaimana ke depan bersama-sama kalau kita sudah bersepakat Rolo Raya,” urainya.
“Kolaborasi lengkap ada Klaten, Solo, Boyolali, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Wonogiri,” harap Hamenang Wajar Ismoyo.
Pihaknya juga meminta PWI Surakarta yang memiliki ratusan wartawan di Solo Raya, ikut mengkampanyekan soal kerjasama Solo Raya. Pasalnya dengan kolaborasi, akan mendorong wilayah semakin maju dan kuat.
“Nanti kedepan kita kolaborasi bersama dibantu. Teman-teman PWI bisa campaign untuk Solo Raya juga mempromisikannya. Jadi bicaranya sudah Solo Raya,” pungkasnya.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |