Kala Sirna…
Cahaya Pelita
Dihamparan Padang Hidup Manusia
Biarkan Tanganmu Terbuka
Menjabat Penuh Ramah
Dalam Damba Harap dan Cita
Bila Kelam …
Berselimut Ceria
Dilingkaran Temaram Hidup Yang Nyata
Tercipta Kubah Nestapa
Penuh Nista dan Dusta
Di Bawah Kepalsuan Yang Ada
Kuingin Semua …
Kan Terhapus
Membaur Di Alam Semesta
Menatap Takjub Kurnia SinarMu
Melukiskan Kata Harumnya Nirwana
Setulus Doa …
Yang Kini Menjelma
Dan Terucap Dalam Bisu
Selamanya Terpaut Kalbu
Hasrat dan Cita Cinta Insani
Kenapa manusia baru ingat pada sang pencipta pada saat dilanda nestapa atau menjelang akhir hayat. Padahal Tuhan itu Maha Pemurah, yang selalu mendengarkan doa dan memenuhi kebutuhan mahkluk yang diciptakan.
Begitu penjelasan Fariz Rustam Munaf tentang lagu berjudul Hasrat dan Cita tersebut. Bagi Fariz RM, semua lagu yang dia ciptakan selalu memberi kesan mendalam, namun lagu berjudul Hasrat dan Cita itu menyimpan kenangan terhebat sepanjang karirnya sebagai musisi, pencipta lagu dan penyanyi.
Lagu Hasrat dan Cita yang diciptakan tahun 1975 pada saat Fariz RM masih sekolah di SMA 3 Jakarta, lagu Hasrat dan Cita sempat melambungkan nama Andi Meriem Matalatta yang menyanyikan lagu tersebut di album bertajuk Bahtera Asmara.
Dan dari lagu Hasrat dan Cita saat itu, Fariz mulai “PD” memantabkan diri berkarir di dunia musik sebagai pencipta lagu, musisi, dan penyanyi.
Selain dinyanyikan Andi Meriem Matalatta dan Fariz RM sendiri, belakangan lagu Hasrat dan Cita banyak dinyanyikan dan dicover oleh penyanyi maupun kelompok vocal dan diunggah di media sosial.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |