LOKAWARTA.COM, BALI – 20 UMKM lokal akhirnya terpilih menjadi pemasok resmi souvenir KTT G20, setelah ditetapkan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Kemenkop UKM.
Penetapan 20 UMKM lokal ini dilakukan setelah melalui kurasi terhadap 1.024 UMKM oleh Kemenkop UKM bersama Smesco.
Salah satu UMKM terpilih ini adalah EthneeQ, mewakili provinsi Bali, berhasil terpilih bersama UMKM yang berada di sektor kerajinan, ekonomi kreatif, fashion, makanan, kosmetik, serta wellness.
Berikut 8 kisah terkait EthneeQ yang berhasil terpilih menjadi official merchandise resmi, di ajang Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, 15-16 November 2022 seperti dilansir dari Siaran Pers Kemenparekraf.
- Ada Kisah Menarik
EthneeQ dari Bali, adalah salah satu diantara UMKM lain yang terpilih menjadi pemasok official merchandise yang mempunyai kisah menarik saat mengikuti seleksi.
- Bahagianya Berbagi
Kebahagiaan haruslah berbagi, itulah yang menjadi pegangan EthneeQ, bahwa kebahagiaan adalah melihat penenun, pengukir, dan pengrajin ikut merasakannya.
- Mini Purse
Berbagi yang menjadi misi EthneeQ, telah mendasari lahirnya Garjita, sebuah mini purse atau dompet mini, perpaduan bahan baku kain goni atau jute dengan kain endek khas Bali.
- Lahir di Tengah Keresahan
Garjita lahir di tengah keresahan tim EthneeQ saat menyaksikan para penenun kain endek di Klungkung Bali, yang lesu diterjang badai pandemi.
- Menerabas Pandemi
Memulai kegiatan usaha di akhir 2019, EthneeQ awalnya hanya menjual sesuai pesanan, namun Januari 2020 menerabas pandemi meluncurkan produk perdana “Akusara,” tas berbahan goni dengan ornamen ukiran pada material kulit.
- Gabung Inkubasi Bisnis
Setelah meluncurkan Akusara, yang berarti kesuksesan, EthneeQ memantapkan usaha fashion bag, serta bergabung dalam program inkubasi bisnis Kementerian Perindustrian.
- Serius Berjualan
Karena bisnis tidak mungkin langsung divalidasi pasar secepat itu, maka EthneeQ berbenah dan menyiapkan segala hal, hingga 2021 serius berjualan.
- Lakukan Pemberdayaan
Setelah lulus dari inkubasi bisnis, EthneeQ tidak serta merta menggenjot produksi, namun melakukan pemberdayaan, melatih 25 penjahit, para ibu rumah tangga tergabung dalam komunitas Bali Loves Handmade. (AS)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |