Heboh Penampakan di Sendang Sriningsih

6 Agustus 2024, 09:35 WIB

Puncta 06.08.24
PADA era tahun 1990-an di Yogyakarta dihebohkan dengan peristiwa-peristiwa penampakan Bunda Maria. Ada seorang bapak dari Surabaya yang katanya mendapat vision Bunda Maria yang menampakkan diri di Sendang Sriningsih, Sendangsono dan Gunung Sempu.

Banyak orang berbondong-bondong ingin melihat penampakan. Mereka penasaran ingin melihat “penampakan.”

Tetapi pada akhirnya ketahuan bahwa orang itu hanya menipu atas beberapa tindakan kriminal. Dia ditangkap polisi di Yogyakarta dan akhirnya bunuh diri dan meninggal di RS Sardjito, Yogyakarta.

Saya diajak Marjuki, Kasatreskrim Yogyakarta waktu itu untuk mendampingi yang bersangkutan agar bisa kooperatif dengan pihak kepolisian.

Di tengah-tengah proses penyelidikan polisi, orang ini memilih mengakhiri hidup secara tragis.

Bapak Marjuki, Kasatreskrim, dokter John Wuryadi dan saya melihat jenasahnya sudah terbaring di kamar jenasah Rumah Sakit Sardjito.

Setelah itu bubarlah kelompok yang sering membuat agenda-agenda penampakan Maria.

Dalam Gereja memang ada beberapa penampakan yang secara resmi diakui, misalnya penampakan di Lourdes, di Fatima. Tetapi ada juga yang tidak diakui seperti di Naju, Korea Selatan.

Penampakan itu lebih bersifat pribadi dan belum bisa dipercaya kebenarannya. Kita harus hati-hati dan waspada. Jangan mudah dikelabui dengan hal-hal yang spektakuler.

Hari ini kita rayakan Yesus yang menampakkan kemuliaan-Nya kepada Petrus, Yakobus dan Yohanes. Yesus yang mulia dalam keilahian-Nya menampakkan diri. Hal ini terjadi sebelum Yesus mengalami penderitaan salib di Yerusalem.

Para murid disiapkan untuk tidak gentar jika harus menghadapi penderitaan seperti Yesus. Karena dibalik salib-Nya, ada kebangkitan mulia, kehidupan ilahi yang dijanjikan-Nya. Para murid diajak “mencicipi” kemuliaan Kristus.

Syaratnya adalah berani turun dari puncak gunung dan memanggul salibnya setiap hari. Sebagaimana Yesus yang siap memanggul salib, para murid pun diajak siap sedia memanggul penderitaan.

Mereka yang setia sampai akhir akan memperoleh kemuliaan sebagaimana yang dialami di atas gunung oleh para murid itu.

Dengan peristiwa ini, Yesus ingin meneguhkan murid-murid-Nya agar mereka teguh, setia dan kuat menghadapi segala kesulitan. Yesus tahu bahwa mereka akan dibenci, ditangkap, dibunuh karena iman mereka.

Walaupun kita tidak mendapatkan penampakan ilahi, marilah kita percaya bahwa Tuhan hadir menuntun dan menolong di setiap hidup kita.

Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri,
Banyak warung kuliner ikan sungai.
Tuhan selalu menampakkan diri,
Dalam setiap perjamuan Ekaristi.

Wonogiri, ayo hadir di Ekaristi
Romo A. Joko Purwanto.Pr

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait