HARI ini, Kamis (2/12023), Gereja memperingati arwah semua orang beriman yang sudah meninggal. Kita percaya bahwa kehidupan kita ini tidak berhenti di dunia.
Kita masih memiliki dan terus berjuang untuk hidup yang kekal bersama Allah di surga. Hidup kekal atau dalam Bahasa Jawa Swargi Langgeng itu adalah pengharapan kita.
Dalam Doa Aku Percaya atau Syahadat Para Rasul, kita mengakui kehidupan kekal dan persekutuan para kudus.
Hidup kekal dan berkumpul dengan orang-orang kudus itulah yang kita tuju. Ada kelanjutan antara hidup di dunia dengan hidup di akhirat.
Dalam Kitab Makabe, dikisahkan Yudas, panglima Israel menyuruh pasukannya untuk mengumpulkan dirham dan dikirim ke Yerusalem sebagai silih kurban penghapus dosa bagi tentara-tentaranya yang gugur di medan perang.
“Ini sungguh suatu perbuatan yang sangat baik dan tepat, karena Yudas memikirkan kebangkitan. Sebab jika tidak menaruh harapan bahwa orang-orang yang gugur itu akan bangkit, niscaya percuma dan hampalah mendoakan orang-orang mati.”
Hal ini ditegaskan kembali oleh Yesus, yang mengajar orang banyak di rumah ibadat.
Yesus berkata, “Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.”
Yesus meyakinkan kita bahwa ada kehidupan pada akhir zaman. Itulah hidup kekal bersama dengan Allah. Yesus datang untuk membangkitkan orang mati dan menjadi hakim bagi semua orang. Yesus diutus Bapa untuk menghantar orang pada keselamatan kekal.
“Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.”
Dengan demikian, agar kita memperoleh keselamatan dan dibangkitkan pada akhir zaman, kita dituntut percaya kepada Anak, yaitu Yesus yang diutus Bapa. Percaya kepada Kristus itulah jaminan keselamatan.
Kita kenangkan sanak saudara kita yang sudah meninggal. Kita doakan agar dosa-dosanya diampuni Tuhan dan diperkenankan memasuki kehidupan kekal bersama Bapa di surga.
Main layang-layang benangnya putus,
Layang-layangnya jatuh di tengah laut.
Jaminan hidup yang kekal adalah Kristus,
Dialah jalan, kebenaran dan hidup.
Cawas, hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga
Puncta 02.11.23
Alexander Joko Purwanto Pr
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |