SOLO,LOKAWARTA.COM-BPC Hipmi Solo memberi penghargaan kepada seniman keroncong, Endah Laras sebagai tokoh inspiratif di bidang seni atas kiprahnya membawa musik tradisi mendunia.
Penghargaan itu diserahkan secara langsung oleh Ketua Hipmi Solo, Guruh Adi Novianto dan jajarannya di kediaman Endah Laras, Gatak, Sukoharjo pada Selasa, 31 Januari 2023.
Sebelumnya, Hipmi Sol memberikan penghargaan kepada Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X sebagai tokoh inspiratif.
Gusti Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo itu dinilai mampu membawa Pura Mangkunegaran menjadi destinasi wisata paling banyak dikunjungi dan viral sepanjang 2022.
Dalam waktu dekat, HIPMI Solo akan menyerahkan penghargaan kepada Kaesang Pangarep atas kesuksesannya mengantar klub sepak bola Persis Solo naik ke Liga 1.
Guruh Adi Novianto menilai, Endah Laras merupakan sosok multitalenta yang patut dibanggakan, terutama oleh warga Solo. Menurut dia, konsistensi sang seniman tradisi di tengah arus zaman sangat layak untuk diapresiasi.
“Bentuk apresiasi dari Hipmi Solo dengan memberikan award kepada Endah Laras yang menginspirasi kita sebagai anak-anak muda,” kata Guruh usai penyerahan penghargaan.
“Beliau seorang artis, seniman, penyanyi, khususnya dalam musik tradisional. Dan membawa keroncong tidak hanya di daerah lokal, tapi juga nasional, bahkan internasional,” sambungnya.
Selain menyerahkan penghargaan, HIPMI Solo juga mengundang Endah Laras sebagai tamu di Musyawarah Cabang (Muscab) IX yang dihelat di The Sunan Hotel Solo, Sabtu, 4 Februari 2023.
Endah Laras mengaku sangat bahagia atas penghargaan yang diberikan HIPMI Solo. Ia merasa momentum ini bisa melecut semangatnya untuk tetap berkarya di jalur kesenian.
“Saya merasa senang, terharu, dan bangga mendapatkan apresiasi ini. Dan ini menjadi penyemangat, cambuk bagi saya untuk terus berkarya,” ujar Endah Laras.
Endah Laras berharap bisa mengemban amanah dalam melestarikan budaya, serta terus menebar energi positif ke publik seni.
“Terutama generasi muda supaya mereka mau belajar, mau mengapresiasi, dan mau nguri-uri budaya juga,” pungkasnya.
Diketahui, selama berkarier sebagai penyanyi profesional, Endah Laras telah merilis 12 album, di antaranya Gemes (1996), Jangkrik Genggong (1997), Lela Ledhung (1997), Kembang Kecubung (1998), Lega (1998), Jenang Gula Kendhang Kempul-kempul (1998), Jakarta-Surabaya (1998), Andhe-Andhe Lumut (2000), Mung Sliramu (2000), Aja Kandha Sapa-sapa (2003-2007), Gajah Lampung (2008), Keroncong Koe (2010).
Konsistensi Endah Laras di ranah musik tradisi juga membuatnya terbang ke panggung internasional, seperti di beberapa negara Asia, Amerika, hingga Eropa dalam World Economic Forum 2016 di Davos, Swiss.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : |