SOLO,LOKAWARTA.COM-Parang adalah salah satu nama motif batik tertua di Indonesia, yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram di Kartasura. Batik parang ini memiliki magna atau petuah untuk tidak pernah menyerah, ibarat ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak. Lantaran sering dipakai para raja, pada waktu itu, maka orang sering menyebut parangraja.
Namun jika dilihat dari etimologi atau asal-usul kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parang bisa diartikan senjata (sejenis pisau besar atau pedang). Parangraja bisa berarti parang (senjata) milik raja atau parang (senjata) untuk menjaga keamanan / keselamatan raja.
“Untuk filosofi nama hotel ini, yakni parangraja, saya lebih sreg yang kedua, yang artinya senjata untuk keamanan atau keselamatan raja. Konsumen atau pembeli itu raja, maka harus dijaga keamanannya atau kenyamanannya selama menginap di Hotel Parangraja ini,” kata general manager Parangraja Hotel Kerten Solo Raden Cahyono Cathur Saputro, Jumat (25/9/2025).
Lantaran namanya berbau raja atau kerajaan,yakni Parangraja, Saputra kepingin membranding hotel yang baru berusia 7 tahun itu dengan nuansa kerajaan atau Budaya Jawa, baik suasana hotel maupun makanan / menu bagi tamu hotel maupun masyarakat luas.
“Kami ingin menghidupkan resto ini dengan sajian khas menu masakan Nusantara. Jadi tamu-tamu yang menginap di sini tak perlu keluar kalau hendak mencari makan,” kata Saputra, begitu dia akrab disapa.
Hotel Parangraja dengan motto “Ancient Hospitolity For You” yang berlokasi di Kerten Kelurahan Jajar Kecamatan Laweyan Kota Surakarta itu memiliki 30 kamar serta dua meeting room kecil dengan kapasitas 16 orang dan kapasitas 100 orang.
Jadi, selain nyaman untuk menginap bagi tamu perorangan, keluarga atau rombongan juga bisa dijadikan tempat pertemuan, seperti arisan atau rapat rapat. Apalagi lokasi Hotel Parangraja cukup strategis di tengah Kota Solo serta mudah dijangkau.
“Mau berwisata dan menginap di Kota Solo dan sekitar, silakan datang ke Hotel Parangraja Kerten Solo. Atau mau rapat, arisan, atau reuni di Kota Solo, silakan ke Hotel Parangraja Kerten Solo. Monggo… Monggo…,” pungkasnya.(*)
| Editor | : | Vladimir Langgeng |
|---|---|---|
| Sumber | : |
