SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Sinergi antara para penggerak atau organisasi pariwisata dibutuhkan untuk mendorong bangkitnya dunia wisata Jawa Tengah (Jateng) pasca pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) DPD Jateng, Julia SKB usai talkshow bertajuk “Sinergi Antar Organisasi Untuk Mendorong Pariwisata Daerah” di Hotel Solia Zigna Kampung Batik Laweyan Surakarta (Solo), Selasa (26/3/2024).
“Ekonomi masih sangat lambat di tahun pertama (pasca pandemi Covid-19). Jadi kita mengajak bersinergi antar organisasi agar pariwisata bangkit. Karena semua kena kan dampaknya, terutama secara ekonomi,” tutur Julia.
“Yang kita harapkan, tujuannya yang pertama itu secara ekonomi berdampak di berbagai elemen,” imbuhnya.
Menurut Julia, adanya jalan tol Joglosemar akan sangat membantu segitiga ekonomi Jateng-DIY karena secara waktu dan ekonomi lebih hemat.
“Harapannya begitu, dengan kerjasama antar organisasi kalau kita bersinergi kita juga ingin membangkitkan sapta pesona dan kesadaran wisata masyarakat,” ungkapnya.
Adapaun narasumber yang hadir adalah Retno Wulandari selaku Wakil Ketua IHGMA Jateng sekaligus Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Solo dan Kukrit Suryo Wicaksono selaku Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jateng, CEO Suara Merdeka Network, sekaligus Ketua Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Jateng.
Dalam kesempatan itu, Ketua GIPI Kukrit Suryo Wicaksono memaparkan tentang potensi ekonomi industri pariwisata di Jawa Tengah mulai dari sarana prasarana seperti jalan tol hingga penyelenggaraan acara seperti wisata halal, MICE, hingga sport tourism.
Kukrit Suryo Wicaksono memaparkan bahwa pariwisata dan tiga kota sentra kekuatan ekonomi Jawa Tengah yakni Semarang, Surakarta (Solo) dan Yogyakarta (Jogja) atau Joglosemar mempunyai potensi besar, didukung adanya jalan tol Semarang-Solo tetapi juga ke depan adanya tol Joglosemar.
“Tol Joglosemar nyambung nanti akan menjadi potensi besar, karena tiga kekuatan ekonomi akan bersatu, yakni Semarang, Solo dan Jogja. Selain jalan tol, kita punya pelabuhan, sumber daya alam, tempat tujuan wisata beragam dengan menyambungnya tol Joglosemar,” urai Kukrit Suryo Wicaksono.
Melihat peluang dan potensi besar tersebut, muncul pertanyaan, apa yang bisa dilakukan organisasi-organisasi yang bergerak di bidang pariwisata seperti IHGMA untuk mengungkit atau menjadi booster ekonomi Jawa Tengah melalui pariwisata.
Pihaknya yakin pasca Pilpres ini booster pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang paling seksi adalah industri pariwisata, salah satunya industri pariwisata ramah Muslim atau yang biasa disebut dengan istilah wisata halal.
Bicara soal kemajuan industri pariwisata, Kukrit Suryo Wicaksono menekankan agar para pelaku industri pariwisata tidak boleh meninggalkan MICE Industry karena menjadi salah satu kunci penggerak.
Dicontohkan, konser Taylor Swift 6 hari di Singapura yang dibayar Rp 45 miliar sekali show. Namun selama 9 hari konser Taylor Swift pemerintah Singapura meraup hingga USD 500 juta atau Rp 7 triliun.
Hal itu menunjukkan kekuatan MICE industry sangat menguntungkan industri pariwisata, mulai dari kuliner hingga airlines. Sehingga para pegiat pariwisata disarankan agar tidak pernah berhenti menggenjot agenda MICE.
Selain itu, sport tourism juga bisa lebih digenjot terlebih dengan adanya jalan tol Joglosemar.
Dalam kesempatan itu, Kukrit Suryo Wicaksono juga mengajak para pegiat pariwisata menyampaikan masukan, ide, dan saran untuk membuat pariwisata Jateng makin maju dan moncer agar hotel hingga kuliner selalu penuh melalui MICE Industry.
Tak ketinggalan, pihaknya juga menyampaikan bahwa pada semester kedua tahun 2024, pihaknya akan mengadakan tourism and trade forum di Jateng tingkat nasional yang akan mengundang potensi pengusaha-pengusaha perdagangan dan pariwisata se-Asia Tenggara.
Upaya lain yang dilakukan Kukrit Suryo Wicaksono untuk menggairahkan pariwisata Jateng adalah berusaha menarik agar penyelenggaraan Awarding Global Muslim Travel Industry atau GMTI dilakukan di Jateng.
Editor | : | Arumi Chan |
---|---|---|
Sumber | : |