Influencer Reisa Broto Asmoro dan Dokter Prasetyadi Mawardi Edukasi Pentingnya Vaksin Cacar Api

14 November 2024, 19:00 WIB

SURAKARTA, LOKAWARTA.COM – Influencer kesehatan Reisa Broto Asmoro dan Dokter Prasetyadi Mawardi hadir ke kota Surakarta (Solo) untuk memberikan edukasi terkait pentingnya vaksinasi cacar api atau Herpes Zoster.

Edukasi yang dikemas melalui talkshow bertajuk “Living Healthy is Living Happy” tersebut merupakan hasil kolaborasi Hapsari PR dan PT Glaxo Smith Kline (GSK) Indonesia yang diadakan di The Sunan Hotel Solo, Kamis (14/11/2024) sore.

Direktur Hapsari PR Febri H Dipokusumo ingin mengajak masyarakat Solo untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan salah satunya pencegahan penyakit Herpes Zoster (HZ) atau cacar api atau cacar ular.

“Kalau di Solo dikenal ada sawan manten, sawan orang meninggal atau hal-hal negatif terjadi itu dengan istilah dompo. Ternyata secara klinis atau medis, ada penyakitnya yang disebut cacar api atau Herpes Zoster,” ujar Febri H Dipokusumo.

“(Acara ini) supaya masyarakat Solo lebih sehat, lebih sejahtera, supaya kesadaran tumbuh terhadap kesehatan,” tandasnya.

Mengutip laman resmi Satgas Imunisasi Papdi, cacar api atau Herpes Zoster merupakan suatu penyakit yang ditandai timbulnya ruam dan bintil yang berisi air di kulit yang terasa nyeri. Umumnya, cacar api muncul pada salah satu sisi tubuh.

“Penyebab cacar api adalah virus penyebab cacar air yaitu varicella-zoster yang mengalami reaktivasi. Padahal 95 persen penduduk Indonesia pernah mengalami cacar air,” ungkap Dokter Prasetyadi Mawardi di sela acara.

Dampak cacar api dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya. Salah satunya nyeri yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Maka dari itu penting untuk meningkatkan kualitas hidup melalui tindakan promotif dan preventif.

WhatsApp Image 2024 11 14 at 19.30.54

Selain itu, diperlukan metode pencegahan yang efektif salah satunya dengan vaksinasi Herpes Zoster.

Herpes Zoster bisa dicegah dengan vaksinasi ini. Ini adalah vaksin yang relatif aman dan efek samping ringan,” kata pria yang akrab disapa Dokter Pras.

Menurutnya, kampanye vaksinasi cacar api ini masih harus terus digaungkan ke masyarakat Indonesia. Terlebih siapapun dapat terjangkit Herpes Zoster tanpa memandang latar belakang.

“Vaksin Herpes Zoster ini bisa dilakukan untuk usia 18 tahun ke atas meski prioritas utama usia 50 tahun ke atas. Karena makin tambah usia, kondisi tubuh makin menurun,” papar Dokter Pras.

Sementara itu, influencer kesehatan Reisa Broto Asmoro menekankan, pentingnya vaksinasi cacar api ini sebagai upaya pencegahan agar penyakit tidak muncul atau jika muncul sangat ringan serta tidak membahayakan dan mengurangi risiko kematian.

“Vaksinasi ini penting sekali, terutama untuk orang-orang yang sudah pernah terkena cacar air. Mungkin dikira penyakit cacar air ini hanya sekali seumur hidup. Dan awareness untuk penyakit ini masih sangat kurang,” urai Reisa Broto Asmoro.

“Penyakit ini tidak bisa diremehkan bahkan bisa menjadi berbahaya terutama bagi para lansia. Itulah sebabnya vaksinasi ini penting dilakukan supaya orang-orang segera melakukan perlindungan diri. Vaksinasi adalah upaya satu-satunya,” tandasnya.

WhatsApp Image 2024 11 14 at 19.31.36

Lebih lanjut Reisa Broto Asmoro menjelaskan, vaksinasi tidak hanya penting bagi bayi, balita atau anak-anak saja melainkan juga bagi orang dewasa. Masyarakat diharapkan mulai menyadari pentingnya melakukan pencegahan sejak dini salah satunya terhadap penyakit cacar api ini melalui vaksinasi.

“Masyarakat juga harus mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS sejak dini hingga dewasa,” imbuh Reisa Broto Asmoro.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Presiden Direktur GSK Indonesia Manishkumar Munot yang menunjukkan komitmen GSK Indonesia untuk terus meningkatkan akses masyarakat terhadap obat-obatan dan vaksin yang inovatif.

“Kami yakin terhadap produk vaksin dari GSK ini akan membantu setiap individu untuk mencegah cacar api. Tetapi sebelum vaksinasi, mereka harus konsultasi terlebih dahulu kepada dokter,” papar Manishkumar Munot.

Editor:Arumi Chan
Sumber:

Artikel Terkait