LOKAWARTA.COM,SOLO-Hadiah total senilai Rp34 juta serta trophy dan piagam penghargaan ditawarkan bagi para pemenang Lomba Desain Ulang Logo Solo dan Maskot Rojomolo.
Lomba tersebut merupakan City Branding, yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kota Surakarta. Pengiriman karya lomba melalui email bit.ly/lombaligosolo dan ditutup Minggu (27/11/2022).
Hal itu disampaikan dalam Press Conference yang digelar panitia di Balaikota Surakarta, Senin (14/11/2022). Konferensi pers, menghadirkan pegiat budaya Heru Mataya, pelaku periklanan Irfan Sutikno dan Hermansyah Muttaqin, dosen Prodi D3 DKV Sekolah Vokasi UNS.
Berikut informasi terkait lomba Desain Ulang Logo Solo The Spirit of Java dan Maskot Rojomolo yang disampaikan saat Press Conference :
- Slogan Baru
Slogan Kota Solo The Spirit of Java yang sangat familiar tersebut di-rebranding dengan semangat baru, yakni The City of Java Welness Tourism.
- Imbas Pandemi
Pergantian slogan ini merupakan imbas pandemi covid 19 yang melanda sektor pariwisata di Indonesia, termasuk Kota Solo.
- Lebih Adaptif
Penyegaran tampilan logo Solo The Spirit of Java, dilakukan tanpa mengubah tagline serta nilai-nilai yang terkandung, sehingga lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, hingga 15 tahun mendatang.
- Jiwa Jawa
Dasar diadakan lomba adalah sebagai landasan baru Pemkot Surakarta dalam merumuskan program pembangunan ke depan berlandaskan nilai-nilai ‘jiwanya jawa’.
- Pemajuan Nilai Budaya
Lomba maskot adalah bentuk pemajuan nilai budaya yang diharapkan mampu melestarikan, mengelola, mengembangkan, serta memanfaatkan potensi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, sesuai UU No.10/2010 tentang Cagar Budaya dan UU No. 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
- Sesuai Kreatifitas
Munculnya Rojomolo di tengah masyarakat Solo sudah sering dilakukan dalam berbagai ragam bentuk visual. Meski bersifat temporer, namun sesuai kreatifitas dan kebutuhan tanpa meninggalkan karakteristik asli.
- Keunikan
Originalitas serta keunikan budaya menjadi landasan melestarikan Rojomolo, selain mempertegas publik domain Rojomolo yang merupakan salah satu kekayaan intelektual komunal berupa ekspresi budaya tradisional Surakarta, sehingga lebih terlestarikan dan membawa manfaat positif.
- Ramah
Pada lomba maskot itu, Rojomolo diwujudkan dalam bentuk yang ramah, sesuai karakter masyarakat Solo yang lemah lembut, andhap asor serta menjunjung tinggi nilai-nilai kesetiakawanan dan kebersamaan.
- Libatkan Banyak Juri
Lomba logo dan maskot tersebut tidak hanya melibatkan seniman, namun juga akademisi, pegiat budaya serta tokoh publik. Diantaranya, Dr Andre Noevi Rahmanto (UNS), Dr Taufik Murtono (ISI), Retno Wulandari (BPPD), Suwarmin Mulyadi (Media) dan Heru Mataya (Pegiat Budaya).
10. Terbuka untuk Umum
Lomba tidak hanya terbuka untuk masyarakat Solo, masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia juga dapat mengikuti. (*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : | Liputan |