Isi Kuliah Pakar di UNS, Didiek Hartantyo : Tak Sekadar Transportasi, Kereta Api Bagian Integral dari Dinamika Sosial

22 April 2025, 19:01 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo menekankan, kereta api bukan sekadar moda transportasi, melainkan bagian integral dari dinamika sosial, ekonomi, dan budaya bangsa. Kereta api telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang bangsa Indonesia.

Sejak dioperasikan pertama kali tahun 1864, lanjut Didiek Hartantyo, kereta api telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat dan distribusi hasil bumi, khususnya di Pulau Jawa. Jalur-jalur rel yang dibangun pada masa kolonial hingga kini masih menjadi bagian penting dari infrastruktur nasional.

Hal itu disampaikan dalam Kuliah Pakar di Universitas Sebelas Maret atau UNS Surakarta, Senin (21/4/2025) di Gedung 3 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS.

Kegiatan yang mengangkat tema “Perkeretaapian Indonesia dalam Bingkai Sejarah” itu menjadi ajang bagi KAI untuk berbagi wawasan mengenai peran strategis KAI dalam perjalanan perkeretaapian bangsa.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah hadir sebagai narasumber, membahas kiprah KAI dari masa ke masa serta komitmen perusahaan dalam menjaga warisan budaya dan sejarah transportasi berbasis rel di Indonesia.

Dalam sesi materi, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah memberikan paparan mengenai peran KAI dalam menjaga dan merawat aset cagar budaya perkeretaapian. Ia mengungkapkan, pelestarian sejarah bukan hanya bagian dari tanggung jawab moral, tetapi juga menjadi strategi perusahaan untuk membangun identitas dan kepercayaan publik.

“Melalui inovasi yang tetap berpijak pada nilai sejarah, KAI terus berupaya menjadi perusahaan transportasi modern yang tetap menghargai akar budaya dan perjalanan masa lalunya,” jelas Dadan.

IMG 20250422 181959

Dalam kesempatan itu, Didiek Hartantyo juga menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku karya alumni FISIP UNS yang mengulas perjalanan sejarah perkeretaapian di Indonesia. Menurutnya, karya tersebut menjadi bentuk kontribusi nyata kalangan akademisi dalam merawat memori kolektif bangsa.

“Upaya mendokumentasikan sejarah ini sejalan dengan semangat KAI dalam melestarikan aset-aset bersejarah yang dimiliki, baik berupa bangunan stasiun, depo, maupun lokomotif tua yang kini menjadi bagian dari cagar budaya,” tambahnya.

Sementara itu sebagai bentuk konkret kolaborasi, dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara KAI dan UNS yang ditandatangani oleh Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah bersama Wakil Rektor UNS Prof Irwan Trinugroho.

Kerja sama ini diharapkan membuka peluang sinergi antara dunia industri dan perguruan tinggi, terutama dalam pengembangan riset, pelestarian sejarah, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Selanjutnya, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata kontribusi KAI dalam mendukung pendidikan, kebudayaan, dan pelestarian sejarah khususnya cagar budaya perkeretaapian di Indonesia.

“KAI Daop 6 Yogyakarta turut aktif dan sangat peduli dalam pelestarian sejarah khususnya cagar budaya kereta api, salah satunya pada momen hari ini membahas sejarah perkeretaapian dengan berkolaborasi bersama UNS,” tandasnya.

“Beberapa kegiatan atau aktivasi sering dilakukan bersama UNS, baik dalam bentuk diskusi, seminar, maupun kegiatan sosial dan budaya. Kami percaya bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan industri akan melahirkan gagasan-gagasan segar yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Feni.(*)

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait