Kalau UMKM Mau Naik Kelas, Ganjar : Tidak Bisa Jualan di Pinggir Jalan, Harus Digital

16 Juni 2022, 12:47 WIB

LOKAWARTA.COM,SOLO-Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus bisa berjualan secara digital untuk mencapai tujuan, menjadi mandiri, dan naik kelas.

Hal itu dikatakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, usai menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk Peran UMKM Dalam Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Tansformasi Digital di Gedung Ki Hajar Dewantara UNS Solo, Rabu (15/6/2022).

“Hari gini gak bisa jualan di pinggir jalan, nanti ribut sama Satpol PP. Jualannya harus digital. Dan jualan digital kemesannya harus bagus, musti ditampilkan dengan fotografi yang bagus. Sehingga ilmunya harus ditambah. Harapan kita, UMKM bisa mandiri dan berdikari,” kata Ganjar.

Karena itu, kata Ganjar, perguruan tinggi perlu turut mengambil bagian dalam mendampingi UMKM naik kelas. Termasuk UNS yang memiliki modal untuk bisa melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM, mulai dari produksi hingga bisa naik kelas.

Dan rektor bisa memberi kesempatan kepada mahasiswa dalam program merdeka belajar di UMKM. “Sehingga, yang mendampingi ekosistem bisnis dalam pendampingan UKM melalui KKN tidak berhenti, tapi kontinyu,” imbuh Ganjar.

Menurut dia, UMKM harus mendapat perhatian lebih, mengingat sektor tersebut memiliki kontribusi besar pada perekonomian nasional. Dia mencatat jumlah UMKM pada sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga saat ini sebanyak 64,19 juta UMKM. Dari total tersebut kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,7 persen atau senilai Rp 85 triliun pada tahun lalu.

“Angka segitu bagi saya masih terlalu kecil. Sebab, sektor UMKM ini mampu menyerap sampai 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia dan mampu menghimpun 60,4 persen dari total investasi,” ungkapnya.

Rektor UNS Jamal Wiwoho mengatakan akselerasi penguatan ekosistem digital dari kota hingga desa menjadi kunci upaya percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing ekonomi.

Di situ, peran UMKM sangat besar dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait