LOKAWARTA.COM,SOLO-Para staf atau karyawan Solia Yosodipuro Solo masih “kober” berlomba dan bermain gobaksodor, sebuah permainan yang mengedepankan kekompakan, kerja sama dan kreatifitas.
Tidak hanya itu. Di Kampoeng Solia, mereka yang memakai baju tempo duli, lurik dan kutu baru, itu juga nembang lagu-lagu dolanan anak. Seperti, ilir-ilir, Padang Bulan, Cublak-Cublak Suweng dan lainnya.
Dan yang pasti, para karyawan itu juga menikmati wedangan kampoeng dengan hidangan kuliner khas Jawa. Lebih istemewa lagi, pak lurah dan bu carik hadir dalam dolanan itu.
Itu semua menjadi bagian dari General Staff Meeting yang digelar pihak manajemen Solia Yosodipuro Solo yang bertajuk Kampoeng Solia, baru baru ini.
Menurut Sales Marketing Solia Yosodipuro Solo, Arifiani Dyah, tema itu dipilih karena kampoeng punya filosofi yang identik dengan pekerjaan di hotel. Yakni, menghargai orang lain, rendah hati, saling tolong menolong, sopan dan santun, serta tulus.
“Ini semua kita lakukan agar pata staff Solia Yosodipuro tidak melupakan akar budaya dan tetap melestarikan budaya, khususnya budaya Jawa serta tidak melupakan lagu-lagu daerah di era modern saat ini,” katanya.
General Staff Meeting dibuka Executive Assistant Manager Solia Yosodipuro Solo Lisa Halim, yang sore itu menjadi ibu carik. Dalam kesempatan itu, General Manager Solia Hotels, Gusti Muchlis, yang berperan srbagai Pak Lurah meresmikan Kampoeng Solia.
“Kami berharap dengan kegiatan dan adanya game seperti saat ini kami bisa menjadi lebih kompak, lebih semangat, dan saling support antar staff,” ujar Fifi, begitu dia akrab disapa.
| Editor | : | Vladimir Langgeng |
|---|---|---|
| Sumber | : |
