Kembangkan Ekonomi Sirkuler dan Program Pemberdayaan Ekonomi Rumah Tangga, Bank Syariah Sragen Kerjasama dengan PKK

24 Maret 2025, 17:00 WIB

SRAGEN,LOKAWARTA.COM-Bertepatan dengan peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tahun 2025 Bank Syariah Sragen melakukan penandatanganan Kerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sragen.

Penandatangan dilakukan Direktur Utama Bank Syariah Sragen, Fakhruddin Nur dan Ketua Tim Penggerak PKK Sragen Linda Sigit Pamungkas, Kamis (20/3/2025).

“Kerja sama yang dijalin adalah pengembangan ekonomi sirkuler dan program pemberdayaan ekonomi rumah tangga,” kata Fakhruddin Nur.

Hal ini sejalan dengan kata sambutan Ketua Umum Tim Penggerak PKK Ny. Tri Tito Karnavian yang dibacakan dalam acara tersebut bahwa program PKK harus selaras dengan prioritas pembangunan daerah dan nasional sehingga dapat memberikan dampak yang nyata dalam kesejahteraan masyarakat misalnya program peningkatan gizi keluarga yang dikombinasikan dengan program pemberdayaan ekonomi, sehingga ketahanan pangan keluarga dapat berkelanjutan.

“Begitu juga dengan program pelestarian lingkungan, yang bisa dikaitkan dengan upaya pengelolaan limbah rumah tangga dan peningkatan ekonomi berbasis daur ulang,” jelasnya.

IMG 20250324 165405

Lebih lanjut Fakhruddin mengatakan, ekonomi berbasis daur ulang inilah yang telah dikembangan oleh Bank Syariah Sragen dengan produk Tabungan iB Hayati. Tabungan yang bisa disetor menggunakan sampah daur ulang ini mencatatkan pertumbuhan rekening tercepat dengan 2.740 rekening.

Menurut Bappenas & UNDP pada tahun 2021 potensi ekonomi sirkular di Indonesia adalah Rp 642 Triliun dan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 4,4 juta orang (The Economic, Social and Economical Benefits of A Circular Economy in Indonesia Bappenas & UNDP, 2021). 

Dalam program pemberdayaan ekonomi rumah tangga, Bank Syariah Sragen mensinkronkan dengan program UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga) PKK. Program ini berupa pemberian pelatihan pembuatan kebutuhan pokok rumah tangga (PKRT) seperti sabun cuci tangan, sabun cuci piring dan sabun cuci baju.

“Dengan kemandirian memenuhi kebutuhan pokok ini tidak hanya menghemat pengeluaran bahkan dapat menambah penghasilan bagi kelompok. Hasilnya dapat digunakan untuk pembelian seragam, wisata, dan paket sembako,” tandasnya.

Selain dilatih untuk berwirausaha, Ibu-ibu PKK juga dibekali dengan pelatihan manajemen keuangan sehingga dapat melakukan pengaturan keuangan yang lebih baik dari mulai mengatur anggaran, mengatur gaya hidup, menyediakan dana cadangan termasuk mengatur dana pendidikan sampai dana untuk hari tua. Harapannya literasi keuangan ibu-ibu akan meningkat dan dapat menjadi penggerak edukasi keuangan di masyarakat memerangi hedonism, investasi bodong, pinjol illegal, judol dan kejahatan keuangan lain yang saat ini marak terjadi.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait