Kementan Kenalkan Biosaka pada Petani, Apa itu Biosaka?

30 Mei 2022, 16:30 WIB

LOKAWARTA.COM,KLATEN-Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian memperkenalkan biosaka kepada para kelompok tani di Klaten, Minggu (29/5/2022), tepatnya di Desa Burikan, Kecamatan Cawas.

Biosaka adalah salah satu sistem teknologi terbarukan dalam pertanian organik modern yang terbentuk sebagai bio-technology. Biosaka dibuat dari rerumputan yang dicampur dengan air lalu dihancurkan, setelah itu dapat langsung diaplikasikan di lahan untuk semua jenis tanaman.

Untuk pemilihan rumput harus memakai rumput yang sehat yang tidak tercampur bahan kimia dan harus diketahui masa pertumbuhan rumput berada di fase vegetatif atau generatif.

Biosaka ini terbuat dari rerumputan yang dicampur air lalu dihancurkan,” kata Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi.

Dikatakan, biosaka memiliki banyak manfaat, yaitu mengefisien biaya produksi, membuat hama penyakit sedikit/ hilang, hasil panen lebih bagus, tanah menjadi lebih subur, harga hasil panen menjadi bagus, dan akhirnya petani mendapat untung besar.

“Ini baru uji coba ya, jadi penyuluh dapat ikut praktek secara langsung,” jelas Suwandi.

Suwandi menekankan bahwa biosaka tersebut adalah gratis yang di buat sendiri dari bahan alam dan tidak diperjualbelikan.

Oleh karena itu, para petani diharapkan dapat memanfaatkan pelatihan tersebut sebaik mungkin agar kedepan dapat memetik hasil yang memuaskan.

“Barang ini (biosaka) hanya bisa di buat sendiri, gratis, bahannya dari alam dan kita gunakan untuk alam, jadi tidak diperjualbelikan dan tidak ada yang jual juga,” pungkas Suwandi.

Dalam sambutannya, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, pengenalan inovasi pupuk di Blitar yaitu Biosaka kepada petani diharapkan dapat diadopsi oleh Kabupaten Klaten sehingga masyarakat menjadi semakin maju, mandiri, sejahtera.

Biosaka adalah inovasi yang sudah disukseskan di Blitar dan diharap dapat diadopsi Kabupaten Klaten, sehingga ilmu yang sudah dilakukan di Blitar dapat ditiru dan masyarakat mau mengikuti biosaka,” kata bupati.

“Dengan inovasi ini pula semoga muncul terobosan baru sehingga Klaten dapat semakin maju, mandiri, sejahtera. Hal ini diharap juga dapat menambah semangat para petani karena telah disupport oleh pemerintah.” tambah Sri Mulyani.

Kabupaten Klaten telah melakukan beberapa program dari Kementerian Pertanian yaitu IP 400 dan penanaman 10.000 hektar tanaman kedelai. Selain itu, Kabupaten Klaten juga memiliki produk pertanian unggulan yaitu padi rojolele dengan dua varietas srinar dan srinuk.

Sri Mulyani mengatakan kerjasama dengan UGM dan Kementan dalam penanaman kedelai di Kabupaten Klaten, Pemkab Klaten sangat optimis dapat mensukseskan kegiatan tersebut.

“Dengan kerjasama bersama UGM dan Kementan untuk menanam kedelai, Klaten akan berusaha mensukseskan kegiatan tersebut. Selain itu, Klaten juga akan mensukseskan program dari Kementan lainnya.” tutur Sri Mulyani.

Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :

Artikel Terkait