LOKAWARTA.COM,BOYOLALI-Dalam upaya mendukung kemandirian bahan baku obat di Indonesia, khususnya yang berbasis herbal, PT Kalbe Farma memperkenalkan ekosistem jahe merah yang dirancang oleh Business Unit Bintang Toedjoe Inovasi Natural atau BINA.
“Kalbe selalu mempertimbangkan keberlanjutan dalam menjalankan operasional perusahaan, terutama dampak positif terhadap lingkungan, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan yang terkait,” kata Kepala Komunikasi Eksternal Kalbe Farma, Hari Nugroho, di salah satu ladang jahe merah di Desa Urut Sewu Ampel, Boyolali, Selasa (9/8/2022).
Sebelum meninjau ladang jahe merah dilakukan dialog dengan awak media. Hadir dalam kesempatan itu, Head of Business Unit Bintang Toedjoe Inovasi Natural, Sari Pramadiyanti, Pengawas Benih Tanaman (PBT) BPSB Surakarta, Mardi Satata, dan salah satu petani mitra binaa, Eko Susilo.
Head of Business Unit Bintang Toedjoe Inovasi Natural, Sari Pramadiyanti menjelaskan, ekosistem jahe merah yang dikembangkan Kalbe Farma melalui BINA memiliki tujuh pilar proses. Yakni pembibitan jahe merah, penanaman jahe merah, pasca panen, ekstraksi atau distilasi, farmakologi, komersialisasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Dalam proses pembibitan jahe merah, kata Sari, BINA bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional, PT Inagro dan Universitas Surabaya untuk menghasilkan benih jahe merah yang terstandarisasi. BINA terus mengembangan penelitian kultur jaringan jahe merah untuk menghasilkan benih yang konsisten secara genetis.
Pada proses penanaman jahe merah, BINA bekerja sama dengan komunitas petani jahe merah, termasuk salah satunya di Boyolali. BINA melakukan pendataan, edukasi, monitoring dan melakukan kontrol usia panen untuk mendapatkan rimpang jahe merah yang sesuai standar dan terdata (traceable dan recorded).
Jahe merah yang siap dipanen, kata Sari, akan dikirimkan ke sentra panen termasuk bekerja sama dengan pemerintah daerah. Jahe merah ini kemudian disortir, dicuci, dipotong, dikeringkan dan dikemas sehingga siap untuk dikonsumsi atau diolah lebih lanjut.
“Proses ektraksi jahe merah bekerja sama dengan mitra ekstraktor atau destilator yang berpengalaman dan terkualifikasi untuk menghasilkan ekstrak dan essential oil jahe merah yang terstandar,” kata Sari.
“Ekstrak atau essential oil jahe merah yang dihasilkan harus dikontrol sehingga menghasilkan zat aktif gingerol dan zingiberene sesuai spesifikasi, yang nantinya akan diolah oleh perusahaan menjadi produk Redgine.”
Lebih lanjut Sari mengatakan, riset dan kajian Farmakologi, menjadikan bahan baku jahe merah Redgine memiliki landasan ilmiah yang kuat dari sisi uji efikasi, uji safety, uji toksisitas, dan uji sebagai immunomodulator. Dalam melakukan uji ini, BINA bekerja sama dengan BRIN, ITB, Ubaya, dan KyungHee University Korea.

“Siapa pun bisa menjadi petani mitra Bintang Toedjoe. Syaratnya, calon mitra harus mengisi formulir data diri melalui ekosistem jahe merah online, atau dengan mengunjungi website www.negerijahemerah.co.id,“ kata Sari.
Dukungan BPSB
Program ekosistem jahe merah yang dirintis BINA sejak 2018 itu didukung oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Surakarta. Dari BPSB ikut mendampingi, dari proses penanaman, hingga jadi benihnya.
“Jangan sampai nanti benih yang dihasilkan kelompok tani itu tidak sesuai yang diharapkan petani lainnya,” tutur Pengawas Benih Tanaman (PBT) BPSB Surakarta, Mardi Satata.
Dalam dialog itu, salah satu mitra binaan dalam program ekosistem jahe merah, Eko Susilo mengungkapkan pengalamannya bermitra dengan BINA dalam budidaya jahe merah di Desa Urut Sewu Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
Eko mengatakan, sebelumnya dia hanya menanam jahe merah di lahan seluas 3.000 meter, namun setelah bergabung menjadi mitra Bintang Toedjoe, dia bisa menanam lebih banyak lagi, dengan harga yang lebih pasti, dan kualitas jahe yang lebih bagus.
“Biasanya, 1 kilogram benih jahe merah dapat panen 3 kilogram jahe merah. Tapi setelah bergabung sebagai mitra Bintang Toedjoe, benih 1 kilogram bisa panen 5-8 kilogram,” ucap Eko Susilo.
Kepala Komunikasi Eksternal Kalbe Farma, Hari Nugroho menambahkan, saat ini varian Redgine terdiri dari berbagai produk. Di antaranya, jahe merah ekstrak bubuk premium, jahe merah ekstrak bubuk terstandar, jahe merah bubuk, jahe merah bubuk instant dengan gula aren, jahe merah segar, jahe merah simplisia, minyak jahe merah, jahe merah ekstrak cair terstandar.
Selain itu, juga digunakan untuk produk Bintang Toedjoe, yaitu BEJO Jahe Merah, Bejo Sujamer, Komix Herbal, Komix Herbal Jahe, Komix Herbal Jeruk Nipis, Komix Herbal Kids, hingga Komix Herbal Pepermint.
Editor : Vladimir Langgeng
Sumber :