Puncta 14.03.2024
DALAM dialog kebangsaan di UGM pada 4 Maret 2024, Profesor Quraish Shihab berkata, “Apa pun hasil akhir pemilu kita, apakah calon anda yang menang, atau dia yang kalah, ketahuilah bahwa itulah cermin dari masyarakat kita. Sebagaimana keadaan kamu; kalau anda anggap baik, maka itulah cermin kebaikan. Tetapi kalau anda anggap buruk, itulah cermin masyarakat kita.”
Beliau mengajak masyarakat untuk menerima dengan legawa, tetapi beliau juga menyarankan kita semua untuk berusaha memperbaikinya.
Beliau berpesan agar ukhuwah (persaudaraan sebagai anak bangsa) tidak terpecah belah akibat pesta demokrasi yang belum sempurna.
Prof Shihab juga “wanti-wanti” berpesan, “Yakinlah bahwa kebajikan ada di tangan Tuhan, dan yakinlah kalau anda tidak berhasil, Tuhan yang akan menetapkan buat anda bantuan.Yakinlah! (Kalau suatu rezim) membuat masyarakat gelisah dalam ketakutan, rezimnya pasti runtuh.”
Kesaksian penting seorang guru bangsa sekaliber Profesor Quraish Shihab masak tidak kita percaya? Kesaksian beliau bernilai koreksi untuk kita tetapi sekaligus ajakan untuk memperbaiki kualitas hidup dan demokrasi kita.
Kesaksian Prof Shihab itu berguna untuk mengetahui siapa kita sesungguhnya dalam hidup berdemokrasi dan mengelola hidup berbangsa dan bernegara.
Siapa Yesus sesungguhnya dapat dilihat dari kesaksian Yohanes Pembaptis. Yohanes menyebut Yesus sebagai Anak Domba Allah yang akan menghapus dosa dunia. Ada muridnya yang percaya dan mengikuti-Nya, tetapi ada pula yang tidak percaya.
Kalau tidak mau percaya pada kesaksian Yohanes, orang diajak untuk mendengar dan melihat tindakan, karya-karya dan ajaran Yesus sendiri.
Apa yang dilakukan oleh Yesus merupakan kesaksian hidup bahwa Dia berasal dari Allah.
Yesus berkata, “Aku mempunyai kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu jualah yang sekarang Kukerjakan ,dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.”
Apa yang kita buat dengan Pemilu kemarin, dan yang nanti hasilnya akan kita ketahui setelah diumumkan KPU, ya itulah yang memberi kesaksian siapa kita sesungguhnya dalam mencari pemimpin di negeri ini.
Seperti kata Prof Shihab, baik atau buruk pemimpin kita, ya itulah cermin dari masyarakat kita. Apa yang kita lakukan adalah cerminan siapa sesungguhnya diri kita. Kelakuan dan tindakan kita sendiri itulah yang memberi kesaksian nyata pribadi macam apakah kita ini.
Joko Tingkir naik “gethek”
Menuju ke hilir ke kota Jepara
Kalau demokrasi kita jelek,
Itulah cermin dari masyarakat kita.
Cawas, kesaksian hidup yang baik,
Alexander Joko Purwanto Pr
Editor | : | Pilih Nama Editor |
---|---|---|
Sumber | : |