Puncta 27.08.22
SUKRASANA punya wajah yang buruk rupa. Kakaknya, Sumantri wajahnya tampan. Sumantri dipuja-puji dan didekati banyak gadis cantik.
Sukrasana ditakuti dan dijauhi. Dia sering disembunyikan karena wajahnya yang menakutkan.
Sumantri “ngenger” atau mengabdi kepada Prabu Harjunasasrabahu di Maespati. Dia bisa diterima jika mampu memenuhi syarat sang raja.
Semua syarat dapat dilaksanakan. Hanya kurang satu yang belum, yakni memindahkan Taman Maerakaca ke Maespati.
Sumantri sangat bersedih. Ia ada di ambang kegagalan.
Lalu muncullah adiknya yang buruk rupa. Sukrasana bersedia membantu, namun Sumantri harus mau diikuti kemanapun dia berada. Sumantri menyanggupi.
Dengan kesaktiannya, Sukrasana berhasil memindahkan Taman Kahyangan yang sangat indah.
Kendati wajahnya jelek tetapi dia punya talenta yang luar biasa.
Namun Sumantri tidak mau mengakuinya. Dia malu punya saudara yang berwajah raksasa. Bahkan dia tega mengusir saudaranya itu.
Setiap orang punya talentanya sendiri-sendiri. Jangan melihat sisi lahiriahnya saja.
Tetapi talenta adalah kemampuan, kualitas pribadi seseorang. Kemampuan itu mesti dikembangkan supaya kualitasnya makin bertambah.
Yesus memberi perumpamaan tentang talenta. Hamba yang baik berusaha mengembangkan talentanya hingga bertambah banyak.
Hamba yang jahat dan malas tidak mau berusaha. Tak mungkin ada orang yang menghargai kemalasan.
Orang Jawa bilang, “Wong keset kuwi dadi baturing setan.” Orang malas itu jadi budaknya setan.
Orang yang rajin mengembangkan talenta akan diberi lebih banyak lagi.
Maka Yesus berkata, “Setiap orang yang mempunyai kepadanya akan diberi sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya.”
Orangtua selalu mengajak anaknya rajin bangun pagi. Mereka bilang, “Ayo gek tangi, mengko rejekimu selak dithothol pitik.”
(Ayo cepat bangun pagi, kalau malas, rejekimu cepat direbut ayam yang sudah berkokok di pagi hari)
Orang yang malas, rejekinya akan direbut orang lain. Rejeki akan terbang melayang dan lari bersama orang yang tidak memiliki ketekunan dan kerajinan.
Pergi jauh ke Pekalongan,
Mampir sebentar di Semarang.
Jangan suka bermalas-malasan,
Rejekimu akan lari ke tangan orang.
Nanga Tayap, syukur atas 28 tahun imamat…
RD A Joko Purwanto Pr
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : | sesawi.net |