GIANYAR,LOKAWARTA.COM-BPR atau Bank Perkreditan Rakyat di Gianyar Bali tidak hanya bermain di tataran lokal tapi juga sudah masuk ke kawasan global.
Setidaknya 12 BPR menyatakan siap mendukung calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ingin bekerja di mancanegara/luar negeri. Mereka adalah para lulusan Lembaga Pelatihan Kerja Kaori Academy Center (LPK KAC).
Sebagai bentuk dukungan program tersebut, petinggi BPR itu menggelar rapat konsorsium di Ubud, Kamis (9/2/2023). Rapat juga dihadiri Direktur Utama LPK KAC, Ni Kadek Winie Kaori.
“Pertemuan ini sebagai langkah untuk membantu para kandidat yang akan bekerja di luar negeri,” kata Kadek.
Dalam pertemuan tersebut, BPR yang hadir menunjukkan antusias dalam konsorsium untuk membantu pembiayaan pemberangkatan para kandidat lulusan LPK KAC.
“Hari ini baru pertemuan pertama. Draf kerja sama sedang disusun untuk ditindaklanjuti dengan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan antara kami dengan 12 BPR yang hadir,” jelas dia.
Peran BPR, lanjut Kaori, akan sangat penting dalam memudahkan calon pejuang keluarga dan pejuang devisa ini mencari nafkah di luar nergeri, di antaranya, di Slowakia, Australia, Inggris Raya, Selandia Baru, Jepang, dan Kuwait.
“Secara prinsip pertemuan sudah menghasilkan kesepakatan dukungan dari konsorsium BPR terhadap para calon PMI dari lulusan LPK KAC,” terang Kaori.
Bahkan tidak terbatas pada 12 BPR, Kaori juga membuka diri jika masih ada BPR yang ingin berpartisipasi dalam program membantu warga Bali yang ingin bekerja di luar negeri.
Kaori menegaskan LPK KAC hadir untuk melahirkan calon-calon pahlawan devisa negara yang terampil dan berkompeten. Sayangnya, meski semua persyaratan sudah dipenuhi oleh kandidat PMI, tetapi senjata pamungkasnya adalah biaya. Nah, dari masalah itulah, peran BP sangat diperlukan di sinil.
“Kolaborasi ini sangat penting, bisa saling menguntungkan baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang sehingga biaya lebih ringan,” kata Kaori.
Selain itu, lanjut dia, ada kepastian negara tujuan serta pembelajaran etika agar para kandidat selalu berkomitmen dan bertanggungjawab terhadap apa yang sudah disepakati dalam sebuah perjanjian.
Kaori pun membeberkan peluang kebutuhan tenaga kerja di luar negeri bidang pertanian, perhotelan serta restoran semakin banyak dibutuhkan.
Peluang itu tidak saja datang dari Inggris Raya maupun Australia, namun permintaan juga datang dari Timur Tengah yakni Kuwait sebanyak 500 orang dan kini baru terdaftar 80 orang untuk tenaga diperlukan dalam bidang permesinan, otomotif dan handphone.
“Permintaan dari Eropa Tengah yakni Slowakia untuk tenaga kerja manufaktur sebanyak 1.000 orang dan New Zealand (Selandia Baru, Red) sebanyak 500 orang,” beber Kaori.(*)
Editor | : | Vladimir Langgeng |
---|---|---|
Sumber | : | nusabali.com |