Koq Promosinya Gonta-ganti?

3 Mei 2024, 10:18 WIB

DALAM konsep bauran pemasaran atau mareting mix yang digunakan pertama kali oleh Neil Borden yang terinspirasi dari gagasan James Cullington, bahwa seorang eksekutif bisnis (pimpinan) berperan sebagai ‘mixer of ingredients’ mungkin istilahnya juru ramu atau formulator.

Borden menyusun daftar elemen bauran pemasaran terdiri atas 12 aspek. Dan kemudian disederhanakan dan dipopulerkan oleh Jerome McCarthy (1968) ke dalam empat aspek pokok: Product, Price, Place, dan Promotion, yang kemudian dikenal dengan istilah 4P.

Dan selanjutnya sejumlah pakar pemasaran terdorong mengemukakan model bauran pemasaran yang baru, di antaranya Model 7P Service Marketing Mix (Booms & Bitner, 1981) dan model bauran pemasaran holistic marketing (Kotler & Keller, 2006).

Hingga saat ini, model 4P masih tetap paling populer dan menjadi elemen kunci dalam sebagian besar literatur pemasaran. Manajer pemasaran akan mengambil pendekatan tergantung pada industri dan target rencana pemasarannya.

Satu dari 4P adalah promosi, dan hal ini tentu sangat terkait dengan Ketertarikan Orang. Dengan kata lain, apa yang membuat orang semakin tertarik, ini bentuk promosi paling tepat. Dan dapat berubah pada waktu tertentu atau pada sebuah era beda. Juga pada usia atau generasi yang berbeda.

Karena itu pertanyaan : Koq Promosinya Gonta-ganti? akan terjawab, demi menjadi maghnet dari banyak model orang. Ketika saya launching Produk Susu Kambing Etawa Plus Madu AQNIA, misalnya juga lakukan promosi yang terus berganti. Dari bermain sisi price, manfaat, moment, yang itu sangat disesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi.

Pada musim haji ini, ada promo paket kesehatan haji, dengan harapan mereka yang terkait dengan prosesi ibadah haji, seperti jamaah, keluarga, tetangga, dll akan tertarik. Juga pernah dengan promosi untuk kecantikan wajah, menyasar pada kaum hawa yang ingin tampil cantik, lembut kulitnya dll.

Promosi bukan saja bentuk sisi manfaat, kadang diperlukan dengan adanya bonus promosi. Dengan pembelian faktor kali (bukan eceran), maka bisa saja konsumen kita berikan apresiasi. Misal saat musim hujan, maka bonus atau hadiah payung menjadi dibutuhkan. Untuk para staff kantoran, mug exclusive menjadi nilai tersendiri. Bagi anak-anak muda, ada tshirt yang modis menjadi ok.

Promosi dengan bentuk-bentuk bonus seperti itu, memang sudah diatur sedemikian, sehingga tetap aman pada sisi price. Bahkan konsep promosi dengan member get member, konsumen get konsumen, dll akan memiliki sisi maghnet bagi mereka yang memiliki ketertarikan akan peluang mendapatkan uang lebih.

Karena pemilik bisnis, pimpinan, berperan sebagai ‘mixer of ingredients’ maka harus selalu meramu model promosi ini yang dapat menjadi maghnet sebagian besar orang. Model ini akan menaikkan omset penjualan, dengan peningkatan ketertarikan prospek terhadap produk kita. Bukan saja manfaat pokok dari produk atau jasa kita, konsumen mendapatkan hal lebih dengan menjadi konsumen kita. (Yant Subiyanto-Cuat Consulting)

Editor : Pilih Nama Editor
Sumber :

Artikel Terkait