Kotbah Paskah di Paroki Mahasiswa Solo, Romo Kristino Ajak Gulingkan Batu Besar

31 Maret 2024, 06:51 WIB

SOLO,LOKAWARTA.COM-Mengawali kotbah perdana misa Paskah di Paroki Mahasiswa Santa Maria Magdalena Solo, Sabtu (30/3/2024), Romo Fransiskus Kristino SJ menunjukkan dua lukisan miliknya.

Dua lukisan bergambar hati kudus Tuhan Yesus dan Glenn Fredly itu diterima dari umat ketika Romo Kris merayakan ulang tahun.

“Coba lihat, apa persamaan dari kedua lukisan itu,” tanya romo yang disambut berbagai jawaban dari umat yang mengikuti kebaktian. Ada yang menjawab sama-sama terkenal, laki laki, sama sama hitam, dan sama sama mati muda.

“Keduanya sama-sama legend, jadi legenda,” kata Romo Kris melengkapi jawaban para umat. “Tuhan Yesus itu legend iman Katolik, sedang Glenn Fredly legend di blantika musik Indonesia,” kata romo melengkapi jawaban umat.

Dalam kesempatan itu, Romo Fransiskus Kristino SJ yang menggantikan Romo Lukas Bagus Dwiko SJ, sebagai romo mahasiswa sejak 17 Januari 2024, juga menceritakan pengalamannya memimpin paroki mahasiswa di Solo selama dua bulan.

“Saya merasakan, awalnya paroki mahasiswa sepi. Karena covid-19, banyak mahasiswa pergi dan tidak kembali. Untung saya dibantu banyak umat, sehingga kita bisa merayakan Paskah seperti sekarang ini,” kata romo yang terbilang masih sangat muda itu.

Dalam inti kotbah Paskah, Romo Kristino mengajak umat untuk menghadirkan paskah di masing-masing keluarga, komunitas, dan masyatakat. Menurut romo, menghadirkan paskah dalam kehidupan itu harus memahami bacaan injil di malam paskah ini, yakni Injil Markus 16 : 1 – 7.

Dalam bacaan Injil itu, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome melihat bahwa batu besar di gua tempat Yesus dimakamkan terguling. Mereka juga mendapat kabar bahwa Yesus yang mati disalib telah bangkit.

“Kuasa kebangkitan telah menggulingkan batu besar. Mari kita hadirkan Paskah dalam kehidupan kita dengan menggulingkan batu besar yang mengganjal dalam kehidupan kita dari sifat sombong, angkuh, congkak, iri, dengki, dendam, licik, kerdil, dan sifat-sifat tidak baik lainnya,” kata dia yang akrab dipanggil Romo Tino.

“Sulit memang untuk menggulingkan batu besar sifat-sifat buruk itu bagi meteka yang pertikaiannya sudah terlalu dalam atau sudah berada di zona nyaman. Tapi apa pun, mari kita coba untuk menggulingkan, menyingkirkan batu besar itu. Mari kita move on, Tuhan pasti akan membimbing kita,” ajak romo Tino.

Seperti biasa, usai mengikuti kebaktian Paskah, seluruh umat yang hadir mengikuti pesta, makan bersama. Pihak paroki mahasiswa memboyong gerobak wedangan, lengkap dengan makanan dan minumannya.

Tapi berbeda dari tahun sebelumnya, pada kembul bujono usai perayaan paskah malam itu digelar juga live music / band. Bahkan Romo Hugo Bayu Hadibowo SJ yang sebelumnya mendampingi Romo Kristino dalam misa, ikut unjuk kebolehan dengan memainkan bas gitar.

Semua gembira, ceria, dan bahagia. Tidak hanya para mahasiswa, tapi juga para umat yang mengikuti perayaan Paskah di Paroki Mahasiswa (Parmas) di Kota Solo. Selamat Paskah, Tuhan memberkati.(*)

Editor:Vladimir Langgeng
Sumber:

Artikel Terkait